Pekanbarukini.com (PEKANBARU) – F3 Agency Media Partner mendukung upaya Riau Paragliding Club untuk terus mengembangkan kemajuan olah raga dirgantara atau aero sport di “Bumi Lancang Kuning” meski dihadapkan sejumlah keterbatasan.
Hal tersebut diungkapkan pimpinan F3 Agency Media Partner, Aidil Fitri usai menyaksikan dan mengikuti kegiatan latihan rutin yang dilaksanakan pengurus maupun anggota Riau Paragliding Club di Lapangan Terbang Vasi Tukano, Kota Pekanbaru.
“Kita tim F3 Agency Media Partner sangat mendukung upaya yang dilakukan oleh Riau Paragliding Club untuk mengembangkan kemajuan olah raga dirgantara di Provinsi Riau. Meski dihadapkan dengan keterbatasan peralatan, namun tidak melunturkan semangat bibit-bibit muda untuk terus berlatih dan mengasah potensi,”ujar Fitri, Senin (30/8/2021).
Fitri berharap, melalui upaya penyebarluasan informasi yang dilakukan pihaknya, Aero sport di Riau dapat lebih berkembang dan dikenal luas oleh masyarakat.
“Sehingga, bibit-bibit baru yang ada di daerah dapat mengasah potensinya dan mengukir prestasi di kancah nasional maupun internasional,” terangnya.
Hal tersebut pun disambut baik oleh para pengurus Riau Paragliding Club. Apalagi, kemajuan Aero sport di Provinsi Riau memang tak terlepas dari berbagai kalangan. Termasuk media.
“Kami dari Riau Paragliding Club mengucapkan terima kasih kepada F3 Agency Media Partner yang telah bekerja sama untuk meliput kegiatan kita hari ini,” ujar salah seorang pengurus Riau Paragliding Club, AKP Hendra Setiawan.
Seperti diketahui, dibawah pembinaan Federasi Aero Sport Provinsi Riau, Riau Paragliding Club secara rutin terus mengasah kemampuan para atlet dari berbagai cabang olah raga dirgantara. Mulai dari paralayang, paramotor, hingga paratrike.
Inovasi juga dilakukan untuk melatih bibit-bibit baru. Misalnya untuk cabang olah raga paralayang. Bila biasanya di daerah lain kegiatan latihan dilakukan di lereng gunung dengan mengandalkan hembusan angin, di Riau, kegiatan latihan olahraga ekstrim ini dilakukan dengan menggunakan mesin towing.
Hal tersebut, dikarenakan wilayah Provinsi Riau secara geografis sangat terbatas akan akses pegunungan yang dapat dijadikan sebagai spot untuk latihan. (Rls)
