Pekanbarukini – Ketua ASN PPPK Guru Provinsi Riau, Eko Wibowo, menyuarakan aspirasi penting kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian PAN-RB, dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) terkait penyamaan seragam antara PPPK paruh waktu dengan PNS dan PPPK penuh waktu.
Menurut Eko, sebagai bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN), PPPK paruh waktu seharusnya tidak dibedakan dalam hal penggunaan seragam dinas. “Kami berharap penggunaan seragam KORPRI dan warna khaki juga berlaku bagi PPPK paruh waktu. Jangan ada diskriminasi hanya karena status kerja kami berbeda,” ujarnya.
Selain soal seragam, Eko juga menyoroti kesulitan akses administrasi yang dialami PPPK paruh waktu, terutama yang bertugas di wilayah dengan infrastruktur internet yang buruk. Ia meminta BKN mempermudah proses administrasi dan tidak menyamaratakan sistem pelayanan digital bagi seluruh ASN.
Terkait pelantikan, Eko meminta agar pelantikan PPPK paruh waktu dapat dilakukan serentak pada Oktober 2025, serta memperhatikan lokasi penempatan yang dekat dengan domisili guru. “Sudah terlalu banyak kasus guru yang harus bekerja jauh dari keluarga, bahkan ada yang mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia karena kelelahan dalam perjalanan,” ungkap Eko, Senin (29/9/2025).
Eko juga mendesak dukungan BKN RI untuk relokasi guru PPPK dari angkatan 2021, 2022, dan 2023, mengingat banyak di antara mereka yang masih belum mendapat jam mengajar yang cukup atau ditempatkan jauh dari keluarga yang sedang sakit.
“Kami hanya ingin diperlakukan setara sebagai ASN. Jangan karena status kami paruh waktu, lalu hak dan kenyamanan kami diabaikan,” pungkas Eko yang juga dikenal sebagai pemerhati pendidikan di Riau. (rilis)
