Pekanbarukini.com (PEKANBARU) – Ketua DPD Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Riau, Dede Firmansyahm program Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar memajukan sektor pariwisata, Jumat (13/1/2023).
Apalagi rencana terbaru, Gubri ingin jadikan Tahura Sultan Syarif Hasyim (SSH) sebagai pusat edukasi alam. Diyakini keragaman flora dan fauna, dapat menggaet turis Singapura.
“Tentu saja turis Singapura akan mencari apa yang tidak ada di negaranya. Seperti kawasan hutan yang dimiliki Riau sangat potensial untuk dikembangkan,” sebut Dede, Jumat (13/1/2023).
Namun Pemprov Riau mesti memastikan kawasan Tahura SSH membuat nyaman turis. Seperti infrastruktur jalan, kuliner, dan hunian yang nyaman.
“Kami mendapat informasi juga, pengelola hutan di Kepulauan Riau itu bahkan sampai fooging lokasi. Itu dilakukan sebelum kedatangan pelajar Singapura yang melakukan study tour. Sehingga turis tidak khawatir akan digigit nyamuk atau serangga lainnya. Wacana pengembangan Tahura SSH itu juga perlu kepastian,” sebut pemilik Butik Tour & Travel.
Dede mengatakan dari Asita Riau akan mendukung program Gubernur Riau Syamsuar, khususnya di sektor pariwisata. Apalagi dengan tujuan menjadikan Riau The Homeland of Melayu.
Sebelumnya Gubernur Syamsuar mendapatkan informasi bahwa banyak pelajar dari Singapura yang belajar tentang hutan ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Maka itu, mantan Bupati Siak itu juga tertarik menggaet turis Singapura itu untuk belajar ke Riau yakni di Tahura SSH.
Apalagi Tahura SSH berada di tiga wilayah yaitu Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak, dan Kampar. Syamsuar menegaskan, nanti wilayah Tahura akan dikembangkan dengan ciri khas Melayu. (rilis)