Pekanbarukini – Ketua DPW Aliansi Honorer Nasional (AHN) Provinsi Riau, Eko Wibowo, menyampaikan aspirasi para guru dan tenaga kependidikan (tendik) honorer di Riau. Curahan hati ini berasal dari tenaga honorer di tingkat pendidikan dasar (dikdas) dan menengah (dikmen), yang selama bertahun-tahun mengabdikan diri tanpa status kepegawaian yang pasti.
Dalam pernyataannya, Ekowi mengajukan beberapa usulan penting terkait pengangkatan honorer menjadi ASN PPPK pada tahun 2024:
1. Formasi Tanpa Tes
Eko mengusulkan agar pemerintah membuka formasi pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tanpa tes, khususnya bagi tenaga honorer yang telah lama mengabdi.
2. Penempatan di Sekolah Induk
Ia juga meminta agar tenaga honorer yang diangkat menjadi PPPK dapat ditempatkan di sekolah induk, terutama bagi guru honorer yang bekerja di sekolah negeri.
3. Formasi untuk Semua Mata Pelajaran
Pemerintah diharapkan membuka formasi PPPK untuk semua mata pelajaran, baik di tingkat pendidikan dasar maupun menengah.
4. Formasi untuk Tendik dengan Kualifikasi Beragam.
Selain itu, Ekowi meminta agar formasi PPPK 2024 mencakup tenaga kependidikan (tendik) tanpa memandang kualifikasi pendidikan S1, sehingga lulusan SMP dan SMA juga dapat diterima.
Masa Pengabdian Puluhan Tahun Tanpa Kepastian
Ekowi mengungkapkan keprihatinannya terhadap tenaga honorer yang telah mengabdi hingga puluhan tahun tetapi belum juga diangkat menjadi ASN PPPK. “Ada yang sudah mengabdi hingga 20 tahun, tetapi statusnya masih honorer,” ujar Ekowi.
Ekowi menyampaikan apresiasi kepada anggota Komisi X DPR RI, Elnino M Husein Mohi, yang turut mendorong pengangkatan honorer tanpa tes. Pernyataan Elnino dianggap sebagai bentuk kepedulian terhadap perjuangan tenaga honorer di Indonesia, khususnya di Riau.
“Semoga aspirasi ini dapat diakomodir oleh pemerintah, sehingga tenaga honorer yang telah lama mengabdi mendapatkan penghargaan dan kepastian status yang layak,” tutup Ekowi. (rilis)