PekanbaruKini.com
Riau

Guru PPPK Riau Risau Gaji 2 Bulan untuk Biaya Hidupnya Tak Kunjung Cair

Ketua ASN PPPK Riau 2022, Eko Wibowo (foto/ist)
Ketua ASN PPPK Riau 2022, Eko Wibowo (foto/ist)

PEKANBARUkini – Di tengah hiruk-pikuk perjuangan para guru di Indonesia, muncul sebuah kisah menyentuh hati dari Provinsi Riau. Eko Wibowo, Ketua ASN PPPK Guru 2022 Riau, yang dengan nada penuh keprihatinan menyampaikan keluh kesah para guru ASN PPPK formasi 2023. Pasalnya, gaji yang seharusnya menjadi penopang hidup mereka, hingga kini belum juga dicairkan.

Bagi kebanyakan orang, gaji mungkin hanya deretan angka di dalam rekening bank. Namun, bagi para guru ini, gaji adalah nyawa. Sebuah kebutuhan mendesak yang menentukan keberlangsungan hidup mereka dan keluarga.

“Salah satu rekan kami sedang hamil delapan bulan. Dia akan segera melahirkan dan sangat membutuhkan biaya untuk persalinan. Namun, sudah dua bulan gaji PPPK-nya belum juga cair,” ungkap Ekowi dengan nada getir.

Bayangkan, seorang ibu yang tengah bersiap menyambut kelahiran buah hati, namun harus hidup dalam kecemasan karena hak yang seharusnya ia terima belum kunjung diberikan. Situasi ini tentu menambah beban, tidak hanya bagi ibu tersebut, tetapi juga bagi para guru lainnya yang tengah berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Dia dan rekan-rekan yang lain sangat membutuhkan gaji ini, untuk makan, biaya sekolah anak, dan kebutuhan lainnya. Kami berharap Pemerintah Provinsi Riau mendengar curahan hati kami. Jangan sampai guru-guru PPPK ini harus berhutang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” lanjut tokoh muda pendidikan Riau dengan harapan yang besar.

Keterlambatan pembayaran gaji ini seolah menjadi ironi di tengah gencarnya pembangunan di berbagai sektor oleh pemerintah daerah. Namun, sebaliknya, kesejahteraan para pendidik justru seolah terpinggirkan.

Pendidikan seharusnya menjadi prioritas utama, bukan hanya dalam retorika, tetapi juga dalam tindakan nyata. Karena di tangan para guru inilah, masa depan bangsa sedang ditempa, dipersiapkan untuk menghadapi tantangan zaman.

“Masalah pendidikan tentu jadi prioritas Pemda. Masak pembangunan sektor lain bisa berjalan lancar, tapi untuk gaji guru PPPK 2023 malah tersendat?” tutup Eko dengan harapan yang masih menyala.

Cerita ini bukan sekadar tentang gaji yang tertunda, melainkan tentang bagaimana para guru tetap berjuang meskipun dihadang berbagai kesulitan. Mereka bukan hanya menanti upah, tetapi menanti keadilan dan pengakuan atas dedikasi yang mereka curahkan tanpa kenal lelah. (rilis)