Pekanbarukini.com (PEKANBARU)– Rabu (30/3/2022), Dede Firmansyah menanggapi pernyataan Julfiyanto menyebut Musdalub yang dilakukan tidak sah. Bagi Dede posisi Kepengurusan ASITA Riau di bawah kepemimpinan Julfianto sudah berakhir, setelah tidak lagi mengakui Ketua Umum Nunung Rusmiati dan memilih berpihak pada Artha Hanif.
Apalagi Musdalub Asita Riau dihadiri langsung Ketum Dr Nunung Rusmiati, di Hotel Pangeran, Selasa (29/3/2022). “Perlu saya jelaskan duduk permasalahan yang sebenarnya. Tertanggal 18 Agustus 2020, berlangsung Musda ASITA Riau dan Julfiyanto terpilih menjadi ketua. Sejalan dengan waktu tahun 2021, muncul sempalan ASITA di tingkat Nasional di bawah komando Almarhum Ben Sukma, muncullah sempalan yg diketuai oleh Artha Hanif, dan mereka membentuk DPD ASITA baru di lima Provinsi dari 33 DPD se Indonesia,” sebut Dede, Rabu (30/3/2022).
DPD ASITA yang berpihak pada Ketua Artha Hanif yaitu wilayah DKI Jakarta, Jawa Timur (Jatim), Riaau, Bali, dan Kalimantan Timur (Kaltim). “Belakangan Propinsi Bali, atas prakarsa yang didukung pemerintah daerah, mereka berhasil dipersatukan kembali. Sehingga DPD yang tinggal di kelompok ini hanya tinggal empat provinsi termasuk Riau. Mereka berhasil mempengaruhi Ketua DPD ASITA Riau , untuk lompat pagar,” sambung Dede.
“Selanjutnya akibat pandemi Covid-19 kehidupan masyarakat terpuruk, maka dalam Musdalub di Sumatera Barat , kegiatan ASITA ditambah dengan kegiatan sosial masyarakat. Jadi akibat dari bertambahnya kegiatan sosial, maka kelompok ini memviralkan bahwa ASITA menjadi ASITA sosial. Sungguh suatu ya ke kanak-kanakan,” lanjut Dede.
Lalu pada ulang tahun ASITA yang diadakan di Tanjung Lesung Banten pada Januari 2022, dan MotorGP Mandalika , yang mendampingi Menteri Sandiaga Uno adalah Ketum Nunung Rusmiati, bukan Artha Hanif.
“Dengan dibekukannya kepengurusan di bawah Julfiyanto dan beralih ke Dede Firmansyah. Saudara Julfiyanto sangat lancang menyatakan Musdalub ini tidak sah. Karena yang melaksankan Musdalub, bukan di bawah Artha Hanif, tidak ada urusan dengan saudara Julfiyanto. Sebab dia ketua DPD dibawah kelompok sempalan,” ujar Dede.
Minta Aset Dikembalikan
Maka itu setelah dilantik Ketum Nunung Rusmiati, Dede secara resmi meminta aset-aset yang masih dipegang Julfiyanto. “Yang terbaik dengan dibekukannya saudara Julfiyanto dan terpilihnya saya sebagai ketua ASITA Riau, tolong kembalikan keuangan dan aset ke DPD yang baru. Karena kami yang berhak untuk mengembalikan deposito anggota, keuangan organisasi yg anda pegang masih berkaitan dengan akte ASITA di bawah Ketum Nunung Rusmiati, bukan dibawah Artha Hanif yang mengangkat saudara Julfiyanto menjadi ketua DPD ASITA 71,” ujarnya.
“Intinya DPD ASITA Riau adalah di bawah komando Dede Firmansyah yang juga pemegang logo asli ASITA , dan kelompok Julfiyanto adalah DPD ASITA 71, silahkan buat logo baru yang lain,” tegas Dede. (Rilis/Rki)