Pekanbarukini.com (PEKANBARU) – Kebanyakan pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru masih tergolong remaja yakni rentang usia 10 hingga 14 tahun. DBD di Kota Pekanbaru pada pertengahan bulan ini sudah mencapai 755 kasus.
Pasien remaja yang terdata Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mencapai 192 orang. Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy mengingatkan agar pasien DBD mesti langsung mendapat penanganan medis.
Dirinya mengimbau agar para pasien tersebut jangan terlambat mendapat penanganan medis. Mereka yang terlambat mendapat penanganan medis bisa berakibat fatal bahkan menyebabkan meninggal dunia.
Tahun ini saja ada dua pasien DBD yang meninggal dunia karena terlambat memperoleh penanganan medis.
“Kami mengimbau agar waspadai penyebaran DBD saat ini,” ujarnya, Senin (21/11).
Zaini menjelaskan bahwa DBD adalah demam yang diikuti pendarahan di bawah kulit, selaput hidung dan lambung. Penularannya melalui virus dari nyamuk Aedes Aegypti.
Ada sejumlah gejala awal DBD yang bisa diantisipasi yakni demam tinggi dengan kulit bintik merah. Lalu nyeri sendi atau otot hingga sakit perut disertai diare dan muntah.
Dirinya menjelaskan bahwa ada cara untuk pencegahan awal dalam DBD yakni dengan banyak minum air putih. Pasien bisa minum obat penurun panas dengan dan kompres kepala dengan air dingin.
“Bila memang kondisi tidak ada perubahan, bisa segera menghubungi dokter, guna mendapat penanganan medis,” jelasnya.
Zaini menambahkan bahwa masyarakat bisa mengendalikan perkembangan nyamuk dengan menerapkan 3M plus. Mereka pun bisa memutus rantai penyebaran nyamuk.
Caranya dengan menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas, menguras bak air hingga menaburkan bubuk abate di penampungan air. Mereka bisa melakukan langkah pencegahan ini di lingkungannya.
Upaya mencegah penyebaran DBD bukan tugas dari dinas kesehatan saja. Masyarakat juga bisa menjaga lingkungan sendiri dengan memastikan kondisi rumah yang bersih.
Pihaknya sudah melakukan tugas dengan upaya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Mereka juga siap menindaklanjuti dengan memberikan layanan kesehatan kepada pasien DBD.