Pekanbarukini.com (PEKANBARU) – Pembelian elpiji tiga kilogram rencananya bakal memakai aplikasi khusus. Warga yang hendak membeli elpiji subsidi itu harus melakukan scan QR code.
“Ini sesuai informasi dari Pertamina, jadi pembelinya harus scan QR, agar pembeli elpiji tiga kilogram ini lebih jelas,” terang Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin.
Rencana ini bertujuan agar penyaluran gas elpiji subsidi tepat sasaran. Ia menyebut bahwa rencana itu juga untuk mencegah terjadinya permainan harga saat membeli gas melon.
Dirinya menegaskan bahwa pengelola pangkalan gas harus sesuai gas subsidi ini sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp 18.000 per tabung. Namun ia menyayangkan ada oknum pangkalan menjual gas elpiji subsidi ini Rp 22.000 per kilogram.
Pria disapa Ami itu menegaskan mestinya oknum pangkalan tersebut harus ditindak agar bisa memberi efek jera. Ia menilai hal tersebut menjadi alasan sehingga pembelian gas elpiji tiga kilogram bakal memakai aplikasi.
“Banyak yang menjual di atas HET, kan sudah tidak benar itu. Maka lewat aplikasi itu diketahui siapa yang membeli dan penjualannya kemana saja,” tegasnya.
Pihaknya bersama instansi terkait bakal melakukan pengawasan bersama untuk alur distribusi gas elpiji tiga kilogram. Ia menyebut tidak cuma pangkalan yang harus diawasi tapi juga agen.
“Kita tentu ingin lebih meningkatkan pengawasan bersama, bahkan kalau bisa diawasi dari SPBE,” paparnya.
Dirinya mengaku Disperindag Kota Pekanbaru tidak sanggup mengawasi seluruh pangkalan gas elpiji sendirian. Ia menyebut ada 1.300 lebih pangkalan gas elpiji di Kota Pekanbaru.
Semua pihak mesti ikut melakukan pengawasan terhadap distribusi gas elpiji subsidi ini. Sanksi tegas juga menanti bagi pangkalan maupun agen yang nakal.
“Tentu tidak bisa kita awasi sendiri, maka kita ajak semua pihak bekerjasama dalam mengawasi,” ulasnya.