PekanbaruKini.com
Ekbis Pekanbaru Riau

Prudential Syariah Luncurkan Program PruCritical Amanah untuk Perlindungan Penyakit Kritis Sejak Tahap Awal

Pekanbarukini.com – Prudential Syariah luncurkan sekaligus sosialisasikan program PRUCritical Amanah guna memberikan perlindungan menyeluruh terhadap resiko penyakit kritis sejak tahap awal, Jumat (5/12/2024) siang di Norma Coffee Indonesia, Jalan SM Amin Pekanbaru.

Untuk diketahui, PRUCritical Amanah ini merupakan asuransi jiwa syariah yang memberikan perlindungan terhadap 61 penyakit kritis. Program ini juga membantu menghadapi biaya perawatan kesehatan yang mahal, menjaga finansial agar tetap stabil, serta membantu fokus pada proses pemulihan.

Adapun beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari PRUCritical Amanah yakni antara lain, santunan angioplasti dan tindakan medis invasif lainnya. Kemudian santunan kondisi kritis tahap awal. Manfaat bebas kontribusi
Santunan kondisi kritis tahap akhir.
Santunan meninggal dunia, dan
Manfaat akhir kepesertaan.

Dalam kesempatan itu, Ika Meynita yang merupakan Head Of Product Management Prudential Syariah mengatakan ini merupakan produk pertama dari Prudential Syariah yang memberikan perlindungan penyakit kritis dan konprehensif.

“Jadi program ini memberikan perlindungan yang lengkap, dengan memberikan perlindungan penyakit kritis sejak tahap awal. Intinya asuransi ini sebenarnya bukan buat kita, tetapi juga untuk keluarga kita, dalam membantu financial keluarga dalam pengobatan,” ungkap Ika Meynita.

Ika menyampaikan, ada tiga manfaat yang menjadi fokus dari program PRUCritical Amanah yang dilakukan oleh Prudential Syariah.

“Pertama itu memberikan perlindungan lebih awal. Kalau nasabah terdeteksi atau terdiagnosa dari awal, kita akan memberikan santunan asuransi dari awal dalam berobat, agar penyembuhannya lebih cepat,” ujarnya.

Kemudian kedua, sambungnya, kita juga memberikan manfaat bebas kontribusi. Kontribusi disini sama dengan premi kalau di konvensionalnya. Dalam perlindungan penyakit kritis tahap awal, kita memberikan Santunan Asuransi sebesar 25 persen atau maksimum Rp1 miliar dan peserta juga dibebaskan dari pembayaran sisa Kontribusi.

“Jadi saat nasabah terdeteksi penyakit kritis dari awal, seperti cancer, kita akan membayarkan sebesar 25 persen, dan nasabah tidak perlu membayarkan kontribusinya. Intinya kita ingin nasabah fokus terhadap kesembuhannya,” terangnya.

Lalu ketiga, ucapnya lagi, manfaat akhir kepersertaan. Manfaat akhir kepesertaan dalam program PRUCritical Amanah dari Prudential Syariah adalah hingga 100 persen Santunan Asuransi akan diterima peserta pada usia 85 tahun.

“Selain dikasih 25 persen, dan tidak membayar premi. 75 persen sisanya juga akan dikasih ke nasabah tersebut untuk keberlanjutan hidupnya. Inilah tiga menfaat yang kita tawarkan,” jelasnya.

Sementara itu, Rina Elvi Roza, Chief Actuary Prudential Syariah mengatakan untuk klaim penyakit kritis ini selama dokumen peserta lengkap, proses klaimnya akan dilakukan secepat mungkin.

“Komitmen kita ada melayani peserta dan cotomer adalah fokus kita. Jadi terkait klaim, selama dokumen peserta lengkap, kita (Prudential Syariah) akan segera memproses klaimnya secepat mungkin,” ujar Rina.

Selain itu, ia menjelaskan bahwasanya sampai dengan September 2024 kemaren, Prudential telah membayarkan kalim senilai Rp1,2 trilliun.

“Sampai September 2024 kemaren, kita telah membayarkan klaim senilai Rp1,2 triliun. Jadi inilah bentuk komitmen Prudendential Syariah untuk terus melayani para peserta, termasuk dengan membayarkan klaim,” tuturnya.

Herwin Bustaman, Chief Distribution Officer Prudential Syariah menambahkan, selain meningkatkan kelangsungan hidup, deteksi dini juga membantu mengurangi beban finansial pengobatan penyakit kritis yang tidak murah dikarenakan adanya kenaikan biaya kesehatan yang terjadi secara global maupun di Indonesia.

“Maka itu, dengan semangat #LebihAwalLebihTenang, kami menghadirkan produk PRUCritical Amanah yang memungkinkan Peserta Lebih Tenang ketika menghadapi risiko penyakit kritis, sehingga mereka dapat fokus pada proses penyembuhan tanpa terbebani oleh biaya yang berat dan lebih siap secara finansial,” tandasnya. (Rvo)