Pekanbarukini.com (JAKARTA) – Garda Indonesia tak setuju dengan desakan Koalisi Ojol Nasional (KON) yang meminta pemerintah untuk tutup aplikasi Gojek-Grab seandainya tuntutan ojol saat demo pekan lalu tidak dikabulkan.
Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Transportasi Daring Roda Dua Garda Indonesia, Igun Wicaksono, menyampaikan permintaan KON untuk menutup Gojek-Grab cenderung tak bijak.
“Mengenai adanya desakan salah satu aliansi ojol yang menginginkan aplikasi Gojek Grab ditutup, itu merupakan pernyataan yang kurang bijak karena ratusan ribu hingga jutaan pengemudi bergantung nafkahnya dari adanya aplikasi itu,” kata Igun Wicaksono, pada Selasa (3/9/2024).
“Namun kami menilai pernyataan tersebut sangat wajar terlontar karena merupakan suatu bentuk kekecewaan dari rekan aliansi tersebut atas lambatnya respons dan tindak lanjut pemerintah atas tuntutan dari rekan-rekan,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, permintaan untuk menutup aplikasi Gojek-Grab disampaikan KON ketika demo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, akhir pekan kemarin.
Dalam tuntutan itu, mereka ingin potongan aplikasi diturunkan. Pasalnya, nominal sekarang dianggap sangat memberatkan.
“Itu permintaan kami untuk memberikan kepastian jaminan progress yang baik,” ucap Perwakilan divisi hukum Koalisi Ojol Nasional (KON), Muhammad Rahman, pekan lalu.
Di sisi lain, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie sudah mendengar permintaan tersebut. Namun, dia menegaskan tak akan menutup aplikasi pengantaran apa pun. Pasalnya, itu bakal mengganggu pelayanan masyarakat.
“Ya jangan lah, pelayanan masyarakat terganggu. Kita juga melihat kepentingan masyarakat, aplikator, ojol harus dipikirin,” tandas Budi.