Pekanbarukini.com – Menyusul penurunan kasus Covid-19 di Kota Pekanbaru, sebagaimana diketahui Dinas Pendidikan berencana membuka kembali pembelajaran tatap muka pada 16 November mendatang.
⠀
Terkait hal ini, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi saat dikonfirmasi mengatakan tidak semua sekolah yang buka diawal pembelajaran tatap muka.
⠀
“Kita uji coba dulu, hanya 23 sekolah setingkat SMP saja yang buka, kita utamakan sekolah yang di pinggiran, karena selama ini mereka terbentur PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) karena keterbatasan jaringan,” ujarnya, Jumat (13/11/2020).
⠀
Lebih lanjut disampaikannya, murid yang masuk dibatasi 50 persen, tidak semua. Setelah berhasil masa uji coba nantinya, barulah kemudian diperbilehkan masuk 100 persen untuk semua SMP Negeri.
⠀
“Intinya sekolah satu kali satu minggu satu anak,” terangnya.
⠀
Ditambahkannya, masuknya kelas hanya 3 jam, waktu tersebut digunakan pertama mendiskusikan mata pelajaran yang mereka sulit berdiskusi dengan orang tuanya karena keterbatasan. Kedua, untuk memberikan tugas kepada anak selama satu minggu itu, meskipun PJJ tetap dilakukan. Sifatnya sebagai penguat PJJ.
⠀
“Waktu 3 jam itu mereka tidak ada keluar main, oleh karena itu kantin tidak boleh dibuka. Anak wajib membawa makanan dan minuman dari rumah. Lalu bangku yang mereka gunakan itu berjarak 1,5 meter, karena hanya 50 persen. Bangku juga sudah diberi nama, dengan demikian bangku tidak diganti-ganti,” jelasnya.
⠀
Saat disinggung sekolah setingkat SD kapan mulai dibuka, Ismardi mengatakan jika SMP sudah buka semua baik negeri maupun swasta, kemudian minggu berikutnya sekolah setingkat SD dibuka terbatas 50 persen saja. kalau berhasil lagi kita buka lagi 50 persennya.
⠀
“Jadwal masuk antara SMP dan SD kita silang, kalau SMP masuk senin, maka SD masuk hari selasa. Dari hasil rapat, untuk TK/PAUD belum boleh buka,” tutupnya. (res)
⠀