Pekanbarukini.com (PEKANBARU) – PT Bersinar Jesstive Mandiri, kontraktor pembangunan mulai melakukan opname dua lengan payung elektrik di kawasan Mesjid Raya Annur Pekanbaru, Riau yang rusak akibat hujan lebat diriingi butiran es.
Opname lapangan dibutuhkan sebagai langkah justifikasi sebelum upaya perbaikan dilakukan. Dari opname itu, guna melihat sejauh mana tingkat kerusakan termasuk biaya yang dibutuhkan saat perbaikan nanti.
“Butuh waktu memang (perbaikan). Saat ini sedang dilakukan opname lapangan agar jelas justifikasinya (kerusakan), berapa biayanya juga,” kata Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPRPKPP) Riau, Thomas Larfo Dimiera, Rabu (22/2/23).
Berapa lama waktu opname dan perbaikan, belum bisa merincikan. Karena diperlukan kehati-hatian agar tidak menimbulkan masalah lagi. Biaya perbaikan sepenuhnya ditanggung oleh pihak PT Bersinar Jesstive Mandiri.
“Kenapa perlu kehati-hatian. Pertama tempatnya tinggi. Yang diperbaiki juga barangnya sensitif. Nanti kalau sudah opname, perbaikan baru diseting lagi. Sebenarnya inikan sudah dilakukan, tapi karena insiden itu, sekarang mulai dari awal lagi,” ujar Thomas.
Meski begitu Thomas sudah mengingatkan terhadap kontraktor bahwa perbaikan dua lengan payung elektrik harus cepat dilakukan. Pasalnya, selain ditargetkan sudah difungsikan saat Idul Fitri nanti, perbaikan juga berdampak pada progres pembangunan keseluruhan penataan kawasan Mesjid Raya Annur tersebut.
Sementara lima dari enam payung elektrik lainnya yang tidak terdampak akibat hujan lebat disertai butiran es, sudah dikuncupkan untuk menghindari kejadian serupa. Dikhawatirkan, kejadian alam akibat angin kencang, hujan lebat disertai butiran es kembali merusak payung elektrik yang sudah dikembangkan.
“Saya sudah minta begitu. Pekerjaan juga harus cepat diselesai. Soal hujan lebat itu faktor alam, tak mungkin dihindari,” ungkap Thomas lagi.
Seperti diketahui, satu dari lima payung elektrik yang dibangun dari APBD Riau sebesar Rp40,7 miliar dari pagu anggaran lebih kurang Rp42 miliar tersebut rusak diterjang angin kencang, dan hujan lebat disertai butiran es yang melanda Kota Pekanbaru.
Akibatnya dua payung yang sudah terpasang rusak. Dari kondisi di lapangan terlihat, kini payung elektrik itu sudah tidak sempurna bentuknya. Dimana sebelumnya enam payung elektrik menyerupai payung di Masjid Nabawi, Madinah.
Pengerjaannya saat ini sudah mencapai 90 persen. Dari sisi kanan Masjid, tampak sebuah payung, terpalnya terlepas dan turun ke bawah termasuk besi-besi penyangganya.