Pekanbarukini.com – Tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, termasuk di Desa Kasang Limau Sundai yang berlokasi di kecamatan kuantan hilir seberang yang memiliki angka asumsi terjangkit tuberkulosis cukup tinggi jika dilihat dari munculnya gejala-gejala dan minimnya literasi yang dimiliki masyarakat terhadap penyakit ini.
Oleh karena itu, pada tahun 2023, Tim Kukerta Terintegrasi Abdimas UNRI yang diketuai oleh Dr. dr. Ismawati, M.Biomed, bersama Prof. Dr. Drs. Saryono M.Si, dr. Mukhyarjon Sp.PD, M.biomed, dan mahasiswa kukerta melaksanakan pelatihan pencegahan penyakit TBC di Desa Kasang Limau Sundai. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang TBC dan langkah-langkah pencegahannya kepada masyarakat, serta mempersiapkan tim kader yang dapat berperan aktif dalam upaya pencegahan TBC di desa tersebut.
Penyusunan Modul Pencegahan Penyakit TBC
Pelatihan ini dimulai dengan penyusunan modul berupa booklet A5 yang berisi 28 halaman. Modul tersebut memuat materi seputar TBC yang terdiri dari 5 chapter, yaitu:
1. Pengenalan TBC: Menjelaskan tentang apa itu TBC, bagaimana penyebarannya, dan mengapa TBC masih menjadi masalah kesehatan.
2. Penularan TBC: Menyajikan informasi mengenai cara penularan TBC, baik melalui udara maupun melalui kontak dengan penderita TBC.
3. Jenis-jenis TBC: Memberikan penjelasan tentang berbagai jenis TBC, seperti TBC paru dan ekstra paru.
4. Gejala TBC: Menguraikan gejala-gejala yang mungkin muncul pada seseorang yang terinfeksi TBC.
5. Penanganan TBC: Menyampaikan informasi tentang pengobatan dan tata cara penanganan TBC.
Penyusunan booklet ini dilakukan secara cermat dan didasari oleh jurnal dan artikel kredibel selama 1 minggu. Selain itu, booklet ini telah melalui uji plagiarisme untuk memastikan tidak terdapat konten yang menyalin dari sumber lain. Hasil uji plagiarisme menunjukkan tingkat plagiarisme sebesar 19 persen, menandakan bahwa booklet ini telah lolos uji dan aman untuk digunakan secara luas tanpa melanggar hak cipta siapapun.
Pemberian Laporan, Inisiasi Program, Penyebaran Undangan, dan Pelaksanaan Acara
Dari rapat yang dilakukan pada saat pemberian surat laporan inisiasi program, kami dapat melihat bahwasanya program ini diterima dengan sangat baik oleh para pemimpin desa, kecamatan, dan puskesmas. “Kegiatan positif seperti ini tentu akan kami dukung dengan baik, mengingat kuliah kerja nyata adalah salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang benar memberikan kontribusi nyata pada masyarakat”, ujar Bapak Sukriyan, Kepala Desa Kasang Limau Sundai, memberikan lampu hijau kepada kami untuk tetap dapat melaksanakan program ini.
Pelaksanaan program
Sabtu, 29 Juli 2023, kegiatan Pelatihan Pencegahan Penyakit Tuberkulosis (TBC) di Desa Kasang Limau Sundai berlangsung dengan sangat sukses. Antusiasme dari semua tamu undangan, tokoh masyarakat, dan para peserta kader sungguh luar biasa, sehingga tidak ada satupun yang berhalangan untuk hadir. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh tim KKN Terintegrasi Abdimas UNRI, mahasiswa kukerta, serta panitia pelaksana yang terdiri atas tim abdimas UNRI.
Suasana acara disambut dengan hangat oleh seluruh peserta, dan semangat mereka memancar begitu kuat. Pelaksanaan acara berlangsung dengan sangat lancar dan tertib, sesuai dengan rencana yang telah disusun dengan matang sebelumnya. Ruang kelas di Kelompokgdr Bermain Harapan Ibu menjadi tempat dimana acara berlangsung, dan suasana yang hangat dan akrab memperkuat semangat peserta untuk berpartisipasi aktif dalam pelatihan ini.
Satu demi satu rangkaian acara dijalankan, mulai dari pembukaan oleh MC, penyampaian kata sambutan, hingga sesi tanya jawab atas materi yang disampaikan pun berjalan dengan aman dan terkendali. Para peserta menunjukkan keaktifan mereka selama acara berlangsung. Mereka dengan antusias mengikuti setiap sesi pelatihan, baik saat materi disampaikan oleh dr. Mukhyarjon, Sp.PD, M.Biomed selaku pemateri, maupun saat diskusi terbuka dilakukan.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pun menunjukkan bahwa peserta sangat berminat dan ingin mendalami topik mengenai TBC serta upaya pencegahannya. Tak hanya itu, peserta juga menunjukkan perkembangan yang cukup baik jika dilihat melalui pretest dan post test yang dilakukan sebelum dan sesudah pemateri menyampaikan materi pelatihannya.
“Bapak Ibu yang sudah hadir disini, TBC dahulu adalah penyakit yang dikenal juga sebagai ‘tidak bisa cembuh’, namun sekarang penyakit ini bisa sembuh dengan penanganan yang tepat”, Ujar dokter Mukhyarjon sambil melakukan guyonan di tengah penyampaian materinya.
Acara ini bukan hanya sekadar sesi pembelajaran, tetapi juga menjadi momen yang mempererat tali persaudaraan dan sinergi antara masyarakat, tim Kukerta, dan pihak-pihak terkait lainnya. Semua berkolaborasi dengan harmonis untuk mencapai tujuan bersama, yaitu memerangi TBC dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya upaya pencegahan penyakit ini.
Ketua Puskesmas Koto Rajo, Frimadona S.Kep, Ners mengatakan ikut senang dengan partisipasi Tim Abdimas UNRI dalam pelaksanaan program pencegahan TBC melalui pelatihan ini. Karena melalui program ini pula, pihak puskesmas dapat menyelesaikan program yang sudah disusun namun belum terealisasikan secara lebih menyeluruh.
Dalam suasana yang penuh semangat, acara berlangsung hingga selesai dengan sangat memuaskan. Setiap peserta pulang dengan bekal pengetahuan baru dan semangat untuk berkontribusi dalam pencegahan TBC di lingkungan mereka masing-masing.
Dengan suksesnya pelatihan pencegahan penyakit TBC di Desa Kasang Limau Sundai ini, diharapkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan dan upaya pencegahan TBC semakin meningkat di masyarakat. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerjasama tim KKN Terintegrasi Abdimas UNRI, mahasiswa kukerta, serta seluruh pihak yang terlibat dalam acara ini. Semoga pelatihan ini menjadi langkah awal yang berarti dalam upaya menciptakan desa yang sehat dan bebas dari TBC.