PekanbaruKini.com
Nasional Politik

Anak Jati Riau, Raja Juli dari Aktivis Pesantren hingga Kandidat Menteri Prabowo-Gibran

PEKANBARU – Menjelang pelantikan dirinya sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029, Prabowo Subianto dikabarkan mengundang sejumlah tokoh ke kediamannya di Jalan Kartanegara, Jakarta, pada Senin (14/10/2024). Pertemuan ini diduga bagian dari persiapan pembentukan Kabinet Prabowo-Gibran, di mana beberapa nama disebut-sebut akan menempati posisi penting.

Salah satu tokoh yang turut dipanggil adalah Raja Juli Antoni, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN) di kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin. Raja Juli, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dikabarkan akan menempati posisi strategis di Kementerian Kehutanan.

Namun, Raja Juli enggan memberikan konfirmasi mengenai jabatan tersebut. “Saya diberi arahan untuk membantu beliau (Prabowo), tapi soal posisi, saya kira nanti beliau yang akan mengumumkan secara resmi,” ujar Raja Juli Antoni ketika dimintai keterangan.

Sosok Raja Juli Antoni

Raja Juli Antoni adalah putra asli Provinsi Riau. Lahir di Pekanbaru pada 13 Juli 1977, ia merupakan anak dari pasangan Raja Ramli Ibrahim dan Zaitun Mustafa. Pendidikan formalnya dimulai di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, Jawa Barat, sebelum melanjutkan studi ke IAIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta), di mana ia meraih gelar sarjana Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.

Karier akademis Raja tidak berhenti di situ. Pada tahun 2004, ia memperoleh beasiswa Chevening Award untuk melanjutkan pendidikan master di Department of Peace Studies, Universitas Bradford, Inggris. Ia menulis tesis berjudul The Conflict in Aceh: Searching for A Peaceful Conflict Resolution Process.

Setelah itu, Raja menyelesaikan pendidikan doktoral di School of Political Science and International Studies, Universitas Queensland, Australia, dengan disertasi yang meneliti peran agama dalam pembangunan perdamaian di masyarakat yang dilanda konflik di Asia Tenggara, khususnya Mindanao dan Maluku.

Selain berkarier sebagai akademisi, Raja juga pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif The Indonesian Institute (TII) dan aktif menulis opini di sejumlah media nasional. Ia juga dikenal sebagai mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) dan pernah menjadi Direktur Eksekutif Maarif Institute.

Di dunia politik, Raja sempat mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2009 dari PDIP untuk Dapil Jawa Barat IX. Meskipun saat itu belum berhasil, kiprahnya terus berlanjut, terutama setelah mendirikan PSI bersama beberapa tokoh muda lainnya. Pada 2015, ia sempat mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah, namun mengundurkan diri untuk fokus membangun PSI.

Dengan pengalaman panjang dan rekam jejak yang mengesankan, tak heran jika Raja Juli Antoni disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat untuk masuk ke kabinet Prabowo-Gibran. Namun, semua keputusan akhir masih menunggu pengumuman resmi dari Presiden terpilih, Prabowo Subianto, dalam waktu dekat. (rilis)

Berita Terkait

Raja Juli Kandidat Potensial Calon Gubernur Riau, PSI Jalin Komunikasi dengan Partai Lain

Redaksi

Bazar Sembako Raja Disambut Antusias di Siak, Masyarakat Terbantu Jelang Pemilu 2024

Redaksi

Ratusan Emak-emak Memadati Bazar Sembako Raja di Bengkalis: Harga Murah Meriah

Redaksi