Pekanbarukini.com (PEKANBARU) – Sosialisasi program Sertifikasi Halal Gratis (Sehati) Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) kembali dilaksanakan. Turut hadir Komisi VIII DPR RI, Dr H Achmad MSi diacara yang berlangsung di Hotel Resty Menara Pekanbaru, Jumat-Sabtu (19-20/5/2023)
Sebagai mitra Kemenag, Achmad menjelaskan Komisi VIII DPR RI selalu mendukung mendorong pelaku UMKM bisa memanfaatkan program Sertifikasi Halal Gratis (Sehati) yang dilaksanakan BPJPH. Industri makanan halal merupakan salah satu potensi yang bisa dikembangkan, bahkan untuk ekspor.
“Program ini sangat penting, sebab kita menyadari UMKM merupakan pondasi ekonomi nasional. Makanya dengan dibarengi sertifikat halal, produk UMKM Riau, khususnya dari Pekanbaru bisa ekspor, diakui kualitasnya,” sebut Achmad.
Mantan Bupati Rokan Hulu (Rohul) dua periode itu, mencontohkan saat ini negara yang gencar tren bisnis produk halal, malah bukan yang mayoritas umat Islam. Thailand dan Singapura mengencarkan bisnis produk, makanan, hingga rekreasi halal.
“Dengan adanya sertifikat halal, maka konsumen tidak ragu lagi membeli produk manakan, dan kuliner lainnya. Ini sejak lama dilihat Thailand dan Singapura. Buktinya bisnis produk halal negara tersebut mengalami kemajuan pesat,” katanya.
“Perlu diingat prinsipnya sertifikasi halal ini bukan jadi beban, tapi justru menguntungkan dan membantu jaminan usaha UMKM. Karena itu sudah ada regulasi yang mengatur,” ujarnya yang akrab disapa Pak Achmad ini.
Sertifikasi Halal 2023 Gratis
Achmad juga mendengar adanya kekhawatiran pelaku usaha, bahwa sertifikat pengurusannya sulit mahal. Padahal BPJPH membuka program Sertifikasi Halal Gratis (Sehati) dengan kuota 1 juta. Ini harus benar-benar dimanfaatkan pelaku usaha, karena penahapan kewajiban sertifikasi halal tahap 1 akan berakhir di 17 Oktober 2024.
“Pelaku usaha tidak perlu khawatir, karena saat kami tandatangani program Sehati ini harus gratis. Pengurusan sertifikasi halal dari BPJPH tanpa dipungut biaya. Syaratnya juga sederhana, tidak dipersulit. Makanya ada workshop ini selain sosialisasi juga untuk membantu UMKM yang merupakan Pahlawan Ekonomi Nusantara (Pena),” tutup Achmad. (Wyu)
