PekanbaruKini.com
Pekanbaru

DLHK Pekanbaru Sosialisasi Pengelolaan Sampah dan Pengomposan Sampah di SMPN Cendana Rumbai

Pekanbarukini.com (PEKANBARU) – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru Hendra Afriadi SH, M.Si, dalam hal ini wakili oleh Fungsional Pedal Ahli Muda, Dewi Mega, S.H dan Penyuluh LH, Juniar Ernita Uli Sinaga, S.T. Melaksanakan Sosialisasi Pengelolaan Sampah dan Pengomposan Sampah di SMPN Cendana Rumbai. Pada Kamis, (18/05/2023).

Penyuluh LH, Juniar Ernita Uli Sinaga mengatakan Adapun beberapa materi yang disampaikan DLHK Pekanbaru kepada para siswa Cendana adalah mengenai Composting.

“Composting adalah proses alami mendaur ulang bahan organik, seperti daun dan sisa makanan, menjadi pupuk berharga yang dapat menyuburkan tanah dan tanaman,” ujarnya.

Lebih lanjut disampaikannya Berdasarkan data dari KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), sampah yang tertimbun di TPA 60% nya adalah sampah organik.

“Upaya dalam mengurangi sampah organik yang masuk ke TPA dapat dimulai dari diri sendiri, yaitu dengan memisahkan sampah organik dan anorganik di rumah dan mengompos sampah organik untuk dijadikan pupuk,” ujarnya.

Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang sudah ada sejak lama. Pengertian kompos adalah bahan-bahan organik yang sudah mengalami proses pelapukan karena terjadi interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusuk yang bekerja di dalam bahan organik tersebut.

Bahan organik yang dimaksud pada pengertian kompos adalah rumput, jerami, sisa ranting dan dahan, kotoran hewan, bunga yang rontok, air kencing hewan ternak, serta bahan organik lainnya. Semua bahan organik tersebut akan mengalami pelapukan yang diakibatkan oleh mikroorganisme yang tumbuh subur pada lingkungan lembap dan basah.

Pada dasarnya, proses pelapukan ini merupakan proses alamiah yang biasa terjadi di alam. Namun, proses pelapukan secara alami ini berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama, bahkan bisa mencapai puluhan tahun. Untuk mempersingkat proses pelapukan, diperlukan adanya bantuan dari manusia. Jika proses pengomposan dilakukan dengan benar, proses hanya berlangsung selama 1—3 bulan saja, tidak sampai bertahun-tahun. (GALERI)