Pekanbarukini.com (PEKANBARU)- Mengejutkan ternyata hasil penyelidikan Bareskrim Polri terungkap dugaan Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2021 ada kecurangan. Sebanyak 359 peserta CPNS kemudian didiskualifikasi karena terbukti curang menggunakan sebuah aplikasi untuk lolos.
Ketua Badan Khusus Honorer (BKH) PGRI Provinsi Riau, Eko Wibowo telah memprediksi hal itu. Dan dirinya berharap agar penerimaan khususnya Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2022 tidak lagi pakai tes.
“Prediksi kita benar adanya jika Pake Test CPNS dan PPPK. Kami meminta pemerintah baik Menpan RB RI, BKN, KEMENDIKBUDRISTEK, KEMENAG untuk pengangkatan rektrutmen ASN PPPK DAN CPNS tidak pakai tes,” sebut Ketua Badan Khusus Honorer (BKH) PGRI Provinsi Riau, Eko Wibowo.
“Cukup hanya administrasi tenaga guru dan tenaga kependidikan contoh dengan menilai Masa Mengabdi TMT, usia, NUPTK DAPODIKNAS, formasi masing-masing sekolah,” saran pria yang akrab disapa Ekowi ini.
Dirinya berharap untuk PPPK tahun 2022 dan 2023 tidak lagi memakai tes. “Karena kami tak mau ada kecurangan yg terjadi dalam CPNS ASN dan PPPK tahun 2022 ini. Pemerintah jangan mempersulit syarat bagi guru honorer, pakai hati nurani, kami ini tak hanya profesi mengabdi mencerdaskan anak bangsa. Kenapa ketika kami ingin sejahtera aja gaji yang layak tidak diperhatikan,” sebutnya.