PEKANBARU – Upaya untuk memaksimalkan pengelolaan bandara hingga layak untuk jadi embarkasi haji harus sangat kita dukung dengan terus mencari upaya dan solusi.
Hal tersebut disampaikan Kakanwil Kemenag Riau Muliardi saat menjadi narasumber pada Dialog Publik Urgensi Pengemban Bandara Sultan Syarif Kasim II dengan tema”Peluang dan Harapan melihat peluang Embarkasi Haji di Riau” Rabu (23/10/2024)
“Sebagai institusi yang melayani haji dan umrah dengan kuota setiap tahunnya menjacapai sekitar 5000 jemaah haji dan umrah 30 ribuan pertahun. Tentu upaya untuk memaksimalkan pengelolaan bandara hingga layak untuk jadi embarkasi sangat kita dukung dengan terus mencari upaya dan solusi,” ungkap Muliardi.
Ia menuturkan, selama 35 tahun pemberangkatan ibadah haji, mulai dari embarkasi Medan, Batam, dan Embarkasi Antara Riau dan kembali lagi ke Batam.
“Kondisi ini terjadi perubahan sesuai kebijakan yang ditetapkan. Untuk itu, upaya perwujudan Embarkasi Riau perlu diteruskan perjuangannya,”terangnya.
Sementara itu, Direktur Pekan Institute Ahmad Fitri menyebutkan, kegiatan diikuti oleh 50 peserta dari pemangku kepentingan dengan penyelenggaraan pelayanan di Bandara SSSK II Pekanbaru, baik dari kalangan pemeritnan pusat dan daerah, BUMN dan perusahaan biro perjalanan haji dan umrah dan serta media.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui pembangunan pelayanan Bandara SSK II, membahas peluang Riau untuk menjadi Embarkasi Haji, dan untuk mengetahui persiapan yang dilakukan pemerintah Provinsi Riau dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung Bandara SSK II menjadi Embarkasi Haji,” jelasnya.
Kegiatan diprakarsai oleh Pekan Institute dengan melibatkan Ombudsman RI, PT Angkas Pura Indoensia, Pemerintah Provinsi, Kementerian Agama dan Kementerian Perhubungan.
Acara juga dihadiri oleh Plt Kabag Tata Usaha, Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kakankemenag dan Kasi Haji Kabupaten Kota se Provinsi Riau, dan insan pers yang ada di Riau