Pekanbarukini.com (SIAK) – Mahasiswa Kukerta Universitas Riau tahun 2022 mengunjungi kegiatan UMKM Pembuatan Sablon kaos menggunakan alat digital sablon di Badan Usaha Milik Kampung (BumKam), pada Kamis (21/7/2022).
UMKM pembuatan sablon ini dikelola langsung oleh Bapak Agus. Sebelum mahasiswa mengunjungi dan ikut praktik dalam pembuatan sablon, terlebih dahulu mereka melakukan koordinasi dan relasi bersama. Adapun untuk kegiatan sablon tersebut dilakukan pada sore hari tepatnya pada hari Kamis, 21 Juli 2022 di BumKam Kampung Sialang Sakti.
Kegiatan kunjungan tersebut menjadi langkah awal dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan usaha yang ada di kampung. Mahasiswa menjadi tahu bagaimana prosesnya, baik tahap pembuatan maupun sampai tahap pemasaran.
Dengan filosofi Kampung Sialang Sakti, Kampung yang Mandiri, menjadi sebuah gerakan dalam mengupayakan usaha-usaha yang dapat dijalankan oleh masyarakat setempat.
“Tempat pembuatan sablon ini adalah salah satu tempat sentra pembuatan sablon, baik itu sablon kaos, topi, tas, gelas, dan lain sebagainya. Namun, kami lebih berfokus pada pembuatan sablon kaos” tutur Agus.
Dijelaskan Agus, Adapun langkah pembuatan sablon kaos di BumKam Kampung Sialang Sakti seperti berikut. Pertama, pemilihan baju kaos yang akan disablon. Kedua, mendesain tulisan yang akan dijadikan sablon di komputer yang nantinya dicetak di atas kertas transfer paper.
Ketiga, setelah proses mendesain selesai langkah selanjutnya adalah Cutting Plotter, yakni pembentukan desain tulisan di bagian kertas transfer paper. Tahap keempat adalah menggunting bagian kertas transfer paper sesuai dengan desain tulisan.
Tahap kelima adalah dengan menyiapkan kaos di Rhino Tools atau mesin pemanas kertas di mana kertas transfer paper atau comfort feel the comfort sudah ter-desain sesuai dengan tulisan.
Adapun tahap terakhir adalah meletakkan bagian kertas/ comfort feel the comfort yang sudah ter-desain ke atas kaos. Lalu tekan alat Rhino Tools atau alat tekan pemanas. Atur sesuai dengan suhu derajat. Tekan secara bersamaan.
Jika bagian kertas sudah tertempel dengan kuat maka selesailah proses menyablon dengan alat sablon digital. Bapak Agus selaku pengelola sablon di kampung memasarkan hasil sablonannya melalui media sosial Instagram dan juga ke masyarakat apabila ada pemesanan. omset penjualan dari usaha sablon ini dapat diperkirakan Rp800.000 dalam seharinya.
BumKam menjadi tempat pengembangan dan peningkatan bagi usaha-usaha yang ada di kampung baik pelaku UMKM dengan ruang lingkup pembinaan, pengawasan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. (Rilis)
