PekanbaruKini.com
Headlines Internasional

Lima Warga Israel Meninggal Dalam Insiden Jatuhnya Kereta Gantung di Italia

Kereta gantung Stresa-Mottarone, Italia yang belum lama beroperasi setelah pengetatan protokol kesehatan, mengalami musibah tragis hingga menewaskan 14 orang, Minggu (24/5). (Foto: EPA-EFE via The Straits Times)
Kereta gantung Stresa-Mottarone, Italia yang belum lama beroperasi setelah pengetatan protokol kesehatan, mengalami musibah tragis hingga menewaskan 14 orang, Minggu (24/5). (Foto: EPA-EFE via The Straits Times)

Pekanbarukini.com (ITALIA) – Sedikitnya 14 orang, termasuk 5 warga Israel, dilaporkan meninggal dunia dalam kecelakaan kereta gantung di Italia, Minggu (23/5).

Di antara korban luka, juga terdapat anak-anak. Kereta gantung Stresa-Mottarone itu biasa mengangkut turis dan warga lokal, dari kota di Danau Maggiore ke puncak pengunungan Mottarone dalam waktu 20 menit.

Kereta tersebut beroperasi dengan ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut.

“Kami telah mendapat informasi dari otoritas Italia, bahwa kecelakaan tersebut telah mengakibatkan 5 warga kami meninggal dunia dan 1 orang kritis,” demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel, seperti dikutip Reuters.

Wali Kota Stresa Marcella Severino dan Perdana Menteri Italia Mario Draghi juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah tragis tersebut.

“Kecelakaan itu terjadi saat kereta gantung sedang dalam posisi menanjak. Tiba-tiba jatuh, dan berguling beberapa kali menuruni lereng yang curam, sebelum menabrak pepohonan dan kemudian berhenti,” ungkap Severino kepada stasiun TV RAI.

“Tepat sebelum kecelakaan, para pendaki gunung mendengar suara desisan keras. Dugaan sementara, kecelakaan tersebut disebabkan oleh putusnya salah satu kabel,” imbuhnya.

Info kecelakaan tragis itu diterima layanan darurat Italia, Minggu (23/5) siang. Dua anak korban musibah tersebut langsung diangkut helikopter ke rumah sakit anak terdekat di Kota Turin. Korban dewasa lainnya, juga telah dievakuasi ke rumah sakit.

Kepada Stasiun TV SKY, Severino mengungkap sejumlah korban masih terperangkap di dalam kereta gantung. Sisanya, terlempar ke hutan. Seluruh korban, termasuk warga negara asing, kini masuk proses identifikasi.

“Masih belum jelas, berapa orang yang sesungguhnya berada dalam kereta gantung tersebut. Tim kami masih bekerja keras mengeluarkan korban,” jelas Juru Bicara Pemadam Kebakaran, Luca Cari.

Sulit Dipercaya

Layanan kereta gantung rute Stresa-Mottarone belum lama dibuka kembali, setelah pelonggaran pembatasan protokol kesehatan pencegahan Covid secara bertahap.

Puncak Mottarone sangat populer di kalangan turis, karena memiliki panorama alam Danau Maggiore dan pulau-pulau yang sangat menawan. Juga pemandangan Pegunungan Alpen yang memikat.

Kereta gantung Stresa-Mottarone pertama kali beroperasi pada Agustus 1970, setelah nyaris 3 tahun bekerja untuk menggantikan kereta api roda gigi.

Sistem kabel ganda ini dibagi menjadi dua bagian, yakni 2 km lebih antara Stresa dan Alpino, dan 3 km antara Alpino dan Mottarone.

Dalam pengoperasiannya, ada 2 kereta gantung dalam arah alternatif, yang masing-masing berkapasitas 40 penumpang. S

everino menegaskan, rutinitas pemeliharaan penting, termasuk mengganti kabel, telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. “Semua ini sulit dipercaya,” katanya.