Pekanbarukini.com (PEKANBARU) – Pemerataan pembangunan di wilayah kampung atau dusun-dusun terpencil perlu menjadi catatan khusus bagi pemerintah daerah di Riau. Agar dapat membuka lapangan pekerjaan di pedesaan dan daerah terpencil menjadi lebih optimal.
Seperti Kampung Tanjung Kuras, Kabupaten Siak, merupakan daerah yang punya potensi sumber daya alam hutan mangrove dan perkebunan nanas. Sejak lama, masyarakat di sana bergantung hidup dari memanen nanas.
“Kondisi akses jalan dan infrastruktur di sana masih memprihatinkan. Hanya bisa diakses dengan berjalan kaki di tanah gambut basah berlumpur dan penuh dengan genangan air sejauh lebih dari 5 Km. Ini bisa mengganggu produktivitas warga dalam beraktivitas dan memanen nanas,” ucap Willi Muchlisien prihatin.
Bacaleg DPRD Provinsi Riau Dapil Kabupaten Siak dan Pelalawan dari Partai Perindo ini menilai daerah tersebut mesti dikembangkan. Dengan pembangunan infrastruktur dan fasilitas penunjang lainnya, maka juga bisa dimanfaatkan dalam bidang pariwisata.
“Ke depan, potensi wilayah Tanjung Kuras kami dukung dikembangkan menjadi sektor agrowisata dan ekowisata. Sejalan dengan itu, perlu berjalan paralel perbaikan infrastrukturnya seperti akses jalan, air bersih, pelayanan kesehatan, listrik, serta kebersihan toiletnya. Agar memberikan kenyamanan dan menjadi daya tarik tersendiri para wisatawan berkunjung ke sana,” sebut Willi atau akrab disapa Bang WM.
Hal serupa juga bisa dilakukan pada kampung atau desa yang tersebar di Siak dan Pelalawan. Mengingat tidak sedikit daerah pinggiran yang butuh perhatian lebih oleh pemerintah daerah setempat.
“Perbaikan ini bisa diterapkan untuk kampung-kampung di Provinsi Riau khususnya di wilayah Siak dan Pelalawan,” sawan Bang WM. (rilis)
