PekanbaruKini.com
Pekanbaru Riau

Penguatan Moderasi Beragama, Anggota DPR RI Achmad Ingatkan Pentingnya Peran Tokoh Agama Jaga Kerukunan Masyarakat

Pekanbarukini.com (PEKANBARU) – Komisi VIII DPR RI bekerja sama dengan Kementerian Agama (Menag) RI melaksanakan Peningkatan Kapasitas Aktor Kerukunan Umat Beragama Dalam Penguatan Moderasi Beragama (PMB) di Kota Pekanbaru, Rabu (2/8/2023).

Kegiatan ini digelar di daerah melalui Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau. Acara dibuka langsung anggota Komisi VIII DPR RI Dr H Achmad MSi dan Kakanwil Kemenag Riau, Mahyudin. Serta peserta yang merupakan puluhan tokoh lintas agama, tokoh wanita, dan tokoh pemuda.

Kakanwil Kemenag Riau, Mahyudin menyampaikan acara ini terselenggara berkat kerja sama Kementerian Agama dengan Komisi VIII DPR RI. Mengingat Indonesia dan Riau khususnya memiliki masyarakat yang multi etnis dan agama, sehingga perlu untuk kembali menguatkan rasa persaudaraan dan toleransi.

“Mudah-mudahan terjalin kerukunan umat beragama. Keharmonisan itu bisa terjalin di tengah masyarakat antar umat beragama. Kita fokus utama moderasi beragama, peserta seluruh lintas agama, memahami moderasi beragama. Kita tujukan kepada para aktor kerukunan, supaya memberikan kesejukan di tengah masyarkat,” sebutnya, Rabu (2/8/2023).

“Apalagi kerukunan itu sesuatu yang sangat penting, gampang tersulut jika terusik. Seperti yang pernah terjadi di Ambon dan Poso. Kita tidak mau itu terjadi lagi. Maka itu aktor kerukunan, yaitu tokoh agama, bisa memberikan kesejukan di tengah masyarakat. Kalau ada di tengah masyarakat terusik kerukunannya, tokoh-tokoh inilah yang kita harapkan bisa meredam. Tokoh agama yang bisa menyejukkan umatnya masing masing,” pesannya.

Anggota DPR RI Achmad ingatkan pentingnya kerukunan umat beragama (foto/ist)
Anggota DPR RI Achmad ingatkan pentingnya kerukunan umat beragama (foto/ist)

Sementara itu Dr Achmad menyampaikan kondisi Provinsi Riau sudah aman dan kondusif. Meski begitu tetap harus selalu dijaga, dari hal-hal yang dapat menyulut konflik.

“Kenapa perlu diadakan program ini, sebab masyarakat Indonesia, khususnya Riau terdiri dari berbagai etnis dan agama. Ini jangan jadi sumber konflik, agama harus menjadi penguatan kerukunan,” ujar mantan Bupati Rokan Hulu (Rohul) dua periode itu.

“Upaya kita menyatukan pemahaman bersama. Bagaimana keutamaan kita harmonis, damai, dan toleransi itu dapat kita lakukan. Sehingga paham radikal, ekstrem, teror dapat dihindari sebelum terjadi. Ini antisipasi, supaya tidak terjadi konflik horizontal dan vertikal,” pesan politisi Partai Demokrat ini.

Maka itu diharapkan peserta yang merupaka tokoh di tengah masyarakat, bisa menjadi aktor yang nantinya memberikan pengetahuan untuk mengurangi pikiran-pikiran radikal dan ekstrem.

“Karena kerukunan bisa terwujud, jika para tokoh ini sebagai aktor, dapat membawa pesan damai dan kerukunan ke tengah masyarakat. Jadi tidak hanya habis di acara ini saja,” harap Achmad yang akrab disapa Sang Pamong ini. (Wyu)