Pekanbarukini.com – Jelang menutup akhir tahun 2020, PWI Pokja Pekanbaru merealisasikan program studi wisatanya ke Sumatera Barat (Sumbar). Studi wisata yang mengusung tajuk Muhibbah To Sumbar tersebut berlangsung selama tiga hari, Jumat (19/12/2020) hingga Minggu (21/22/2020) kemarin dan memilih Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman, sebagai daerah yang dikunjungi.
Rombongan yang dikomandoi Ketua PWI Pokja Pekanbaru Agustiar bin Nazaruddin dan Sekretaris Zulfikri ini, disambut hangat Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur di kediamannya, Jumat malam (19/12/2020) lalu.
Selanjutnya pertemuan dilanjutkan dengan Walikota Pariaman melalui Kabid IKP Eka Putra Pernanda dan perwakilan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman di kawasan Muara Pantai Gandoriah Kota Pariaman dan Pulau Angso Duo, Sabtu (20/12/2020).
“Ini bentuk komitmen dan janji kami selaku ketua PWI Pekanbaru, dalam mewujudkan program studi tur ini kepada pengurus. Alhamdulillah, kegiatan ini mendapat apresiasi luar biasa,” kata Agustiar.
Dijelaskannya, selama kepemimpinannya menakhodai PWI Pokja Pekanbaru, sudah banyak program positif yang dilaksanakan. Tentunya ini berhasil dilaksanakan, berkat dukungan semua pengurus, para senior, PWI Riau, serta pihak terkait lainnya.
“Kami harapkan ke depan, program positif lainnya bisa dilaksanakan untuk PWI Pekanbaru yang lebih baik lagi,” harapnya seraya menghimbau seluruh pengurus PWI, untuk terus menggaungkan motto Pers Bermartabat dan Anti Hoax.
Seperti diketahui, dalam studi tur di Kabupaten Padang Pariaman, rombongan menggelar pertemuan singkat yang penuh rasa kekeluargaan dengan Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, yang kini naik kelas terpilih pada Pilkada Serentak 9 Desember lalu, menjadi Bupati Padang Pariaman. Suhatri Bur bercerita lepas dan bertukar pikiran tentang kondisi kekinian daerahnya.
Di hadapan rombongan wartawan Pekanbaru, Acik-panggilan akrab Suhatri Bur, fokus menceritakan objek wisata yang ada di Padang Pariaman. “Setidaknya ada sekitar 70 destinasi wisata di sini. Semuanya akan kami kembangkan, bahkan target kita mengalahkan Bali. Satu diantaranya yang akan dikembangkan Pulau Tiram, masjid dan makan Syeikh Burhanuddin,” sebut Suhatri Bur.
Diakuinya, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Padang Pariaman selama ini, memang mengandalkan sektor pariwisata. Setidaknya, dari total APBD Padang Pariaman Tahun 2020 sebesar Rp1,6 triliun, sektor wisata menyumbang sekitar Rp 600 miliar.
“Tentunya ini perlu sinergitas semua pihak. Termasuk kalangan wartawan yang akan mempromosikan tempat wisata kami. Kami butuh promosi ekstra sekarang, agar wisatawan lebih banyak berkunjung ke daerah ini,” katanya.
Beberapa masukan terkait pengelolaan destinasi wisata, dari para jurnalis militan Kota Pekanbaru kepada Wakil Bupati Suhatri Bur, diakomodirnya.
“Kami dari PWI Pekanbaru sengaja memilih Pariaman sebagai tujuan studi wisata, karena alam dan keindahan wisata yang sangat indah dan masih alami,” sebut Agustiar.
Pengurus PWI lainnya juga memberi masukan, terkait kebersihan, parkir dan hal kecil lainnya di tempat wisata di Pariaman. Diharapkan pemerintah daerah bisa membuat para wisatawan nyaman untuk berkunjung ke Pariaman ini.
“Yang paling penting lagi, jangan ada aksi premanisme dan pungli di sini. Termasuk dari kalangan pedagang di sekitar pantai. Jangan sampai mematok harga seenaknya. Buat regulasinya,” tambah pengurus PWI lainnya, kepada Kabid IKP Eka Putra Pernanda dan perwakilan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman.
PWI Pokja Pekanbaru sepakat dan berjanji, akan membantu mempromosikan destinasi wisata di Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman ke depannya. Sehingga para wisatawan, terutama dari Provinsi Riau, tidak berliburan lagi ke daerah Jawa atau Bali.
“Tapi ke Sumbar, khususnya Pariaman. Tapi pemerintah daerahnya harus komitmen juga untuk meningkatkan pelayanannya,” pungkasnya.