PEKANBARU – Ketua ASN PPPK 2022 Guru Provinsi Riau, Eko Wibowo, angkat bicara terkait isu keterlambatan gaji Guru Bantu (GB) tingkat pendidikan dasar (Dikdas) di Provinsi Riau pada awal tahun 2025. Ia menegaskan bahwa keterlambatan tersebut bukan disebabkan oleh kelalaian Pemerintah Provinsi, melainkan akibat belum lengkapnya proses pengusulan dari pemerintah kabupaten dan kota.
“Perlu diluruskan, ini bukan soal keterlambatan dari pihak provinsi. Gaji guru bantu disalurkan melalui sistem BankUI. Jika usulan dari Pemda kabupaten/kota belum masuk, maka Pemprov belum bisa memproses transfer ke kas daerah masing-masing bupati atau wali kota,” jelas Eko Wibowo, yang juga dikenal sebagai tokoh muda pendidikan Riau.
Ekowi turut mengapresiasi kinerja Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Erisman Yahya, yang dinilainya sangat aktif dalam berkomunikasi dengan pemerintah daerah terkait percepatan proses administrasi penggajian.
“Kami sangat menghargai langkah cepat dan komunikasi yang intens dilakukan Plt Kadisdik Riau, Pak Erisman Yahya, dengan pihak kabupaten/kota agar segera mengamprah gaji guru bantu,” tambahnya.
Menurut Ekowi, keterlambatan pada awal tahun 2025 ini juga dipengaruhi oleh dinamika politik daerah. “Ada kepala daerah yang baru dilantik, ada pula yang masih dalam masa transisi, sehingga belum berani mengambil keputusan administratif penting. Jadi kita memang harus bersabar menunggu prosesnya,” ujarnya.
Ekowi berharap seluruh pihak memahami situasi ini dan tidak menyalahkan satu pihak saja. Ia juga menyerukan kepada pemerintah daerah untuk segera melengkapi persyaratan administrasi agar hak para guru bantu bisa segera disalurkan. (rilis)
