PekanbaruKini.com
Headlines Pekanbaru

Rohil Siap Mulai Musim Tanam, Kebutuhan Pupuk Cukup untuk Penuhi 13.000 Hektare Lahan Padi

Pekanbarukini.com (BAGANSIAPIAPI) – Rokan Hilir siap menyambut musim tanam tahun 2024. Kesiapan itu juga terlihat dari ketersediaan pupuk subsidi yang diberikan pemerintah yang dinilai cukup untuk mengoptimalkan penanaman padi yang dimiliki yakni 13.000 hektare. Tahun 2024 ini, Rokan Hilir (Rohil) mendapatkan subsidi pupuk urea 610 ton dan NPK 746 ton.

Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Rokan Hilir, Aldi, Jumat (2/2/2024) di Bagansiapiapi mengatakan, petani padi di Rokan Hilir kini siap meningkatkan produksi pada tahun 2024 karena berbagai dukungan yang diberikan pemerintah.

”Total pupuk bersubsidi tahun 2024, seperti pupuk urea 610 ton dan NPK 746 ton. Jumlah ini diharaplkan bisa memenuhi kebutuhan lahan padi Rohil yang memiliki luas 13 ribu hektare. Kami selalu komit untuk menjadikan Rokan Hilir selalu swasembada pangan,” sebutnya.

Selain padi, tambahnya, Rohil juga merupakan penghasil tanaman pangan lainnya seperti jagung, kacang-kacangan dan umbi-umbian, yang memiliki hamparan cukup luas di Kecamatan Pekaitan, Kubu, dan Kubu Babussalam. “Kami juga punya petani-petani tangguh budidaya talas unggu yakni di Sinaboi, sejak lama dan hingga hari ini produksi talas unggu di Sinaboi produksi cukup menjanjikan,” tambahnya.

Sebelumnya Aldi juga menjelaskan bahwa Rokan Hilir sudah sejak puluhan tahun lalu sudah terkenal sebagai lumbung pangan Riau, tradisi itu tetap terawat hingga kini. Bahkan kesuksesan itu juga mendorong para pemilik kebun sawit untuk kembali ke tanaman pangan.

‘’Alhamdulillah, sampai sekarang Rohil tetap sebagai lumbung pangan khususnya padi di Riau. Semua ini berhasil karena adanya inovasi dari seluruh stakeholder tanaman pangan terutama kerja keras petani dan para penyuluh,’’ ujar Aldi di Taman Edukasi Pertanian milik dinas yang dipimpinya yang terletak di Batu Enam Bagan Punak, Bagansiapiapi.

Perkembangan pesat Rohil sebagai produsen tanaman pangan, tambahnya, terjadi saat masuknya program transmigrasi tahun 1999 yang mengubah pola pertanian di daerah tersebut.

”Rohil dikenal sebagai daerah swasembada pangan terbesar di Riau dengan hasil panen yang melimpah termasuk produksi berasnya. Bukan saja karena luasnya lahan pertanian tapi juga upaya peningkatan produktivitas yang terus dilakukan,’’ tambahnya.

Sebagai daerah pertanian dengan lahan yang subur, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Rohil terus berinovasi menjaga bagaimana terus meningkatkan produksi hasil pertanian sebagai daerah swasembada pangan terbesar di Riau.

Aldi menyebutkan pihaknya bersinergi dengan petani-petani, petugas penyuluh di lapangan untuk terus berinovasi, bekerja keras meningkatkan hasil pertanian dan tanaman muda lainya.

‘’Kantong-kantong atau kepenghuluan dan desa yang selama ini dikenal sebagai daerah lumbung padi antaranya Kecamatan Rimba Melintang.

“Kecamatan Rimba Melintang ini sejak dulu, puluhan tahun lalu jadi lumbung padi kita, penghasil pangan terbesar, lalu ada Kecamatan Kubu, Kubu Babussalam, Sinaboi, Bangko, Pekaitan dengan jumlah hamparan lahan pertanian 13.000 hektare lebih, tersebar di kecamatan – kecamatan,’’ sebut Aldi.

Aldi menambahkan terkait irigasi untuk pengairan air di sawah atau ladang di Rohil masih mempergunakan irigasi semi atau belum full karena masih bergantung dengan musim dan pompanisasi sumber air.

“Hebatnya di Rohil ini banyak pemilik kebun sawit kembali menjadi petani gabah, menanam padi lagi karena costnya murah dan hasilnya menjanjikan saat panen, terkhusus di daerah yang bisa musim tanam dan musim panen dua kali setahun,’’ terang Aldi.

“Jika dikalkulasikan, menanam sawit dibandingkan menanam padi maka perbandinganya lebih besar hasil panen padi atau gabah dibandingkan sawit, termasuk pengeluaran seperti pupuk,’’ sebut Aldi.

Untuk menunjang potensi dengan lahan yang ada di seluruh Rohil, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Rokan Hilir ini tetap mengoptimalkan dapat subsidi pupuk sesuai kuota dari pemerintah.

“Untuk pupuk tidak ada masalah,termasuk tenaga penyuluh dari KTNA, pihak swasta dengan swadaya, kita di Rohil ini sudah punya alat pemantau cuaca atau station water, tahun 2024 ini kita kembali dapat adalah smart planning dan digital planning,’’ ucap Aldi.

Disamping itu menurut Aldi, tahun 2023, Rohil dapat bantuan alat panen padi sebanyak 8 unit,dan ada program untuk lahan seluas 1.600 Hektare.

Usaha-usaha yang dilakukan  mempertahankan Rohil sebagai lumbung padi ini pihaknya terus melobi Pemerintah Pusat melalui Dana Khusus. “Insyaallah, Dana Khusus untuk tahun 2024 ini sebesar Rp 6,8 miliar diluar bantuan alat berat belco (beco),” tambah Aldi.

Sebagai OPD yang memiliki 6 (Enam) bidang, di antaranya Bidang Pertanian, Tanaman Pangan Hortikultura, Perkebunan, Peternakan, Keamanan Pangan, dan Distribusi Pangan. “Kami harus bekerja keras, besenergi dengan petani dan bidang-bidang di dinas agar bisa menjaga swasembada pangan, sekarang dan masa mendatang,’’ tutup Aldi.Pekanbar