Pekanbarukini.com (PEKANBARU) – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi Indonesia pada Desember 2021 mencapai 0,57%. Di mana Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami kenaikan 107,5 pada November menjadi 107,66. Dengan demikian, inflasi sepanjang tahun 2021 mencapai 1,87%.
Kepala BPS Republik Indonesia (RI) Margo Yuwono mengatakan dari 90 kota yang diamati BPS, terdapat 88 kota yang mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Di mana inflasi tertinggi terdapat di Kota Jayapura.
“Di Jayapura itu terjadi inflasi sebesar 1,91 persen, menjadi yang tertinggi di Indonesia. Sementara untuk terendahnya ada di Kota Pekanbaru yaitu sebesar 0,07 persen,” ujar Margo Yuwono, Senin (3/1).
Ia mengatakan untuk Kota Jayapura, adapun komoditas penyumbang inflasi adalah angkutan udara, di mana andilnya mencapai 0,94 persen. Kemudian ada ikan ekor kuning menyumbang inflasi 0,29 persen.
“Selanjutnya adalah ikan tongkol juga ikut menyumbang inflasi sebesar 0,14 persen,” sebutnya.
Kemudian untuk 2 kota yang mengalami deflasi yang tertinggi adalah Kota Dumai dengan deflasi 0,13 persen, dan terendah di Bukit Tinggi yaitu 0,04 persen.
“Penyebab deflasi Kota Dumai adalah andil dari cabai merah 0,33 persen, ikan serai 0,06 persen dan juga tomat memberikan andil kepada deflasi sebesar 0,02 persen,” ungkapnya.
Walikota Pekanbaru Firdaus menyambut baik dan bersyukur atas capaian Kota Pekanbaru menjadi Kota dengan inflasi terendah se-Indonesia.
“Alhamdulillah Pekanbaru menjadi kota dengan Inflasi terendah se-Indonesia. Dari 90 Kota di Indonesia, 88 Kota mengalami inflasi, Jayapura tertinggi dan Pekanbaru terendah. Sementara untuk Kota Dumai dan Bukittinggi mengalami deflasi,” ujar Walikota yang bergelar Datuk Bandar Setia Amanah ini.