Pekanbarukini.com (PEKANBARU)- Kak Jho merupakan sedikit dari pemuda yang komit terjun ke dunia dongeng. Pria bernama asli Jhony Saputra berharap bisa membangkitkan budaya mendongeng kembali di tengah serbuan gadget.
Dirinya tertarik mendongeng sebab dulu merasa sulit untuk mendekati anak-anak. Padahal dirinya suka dengan anak-anak. “Tapi setiap mau coba akrab, anaknya malah menangis,” sebutnya sambil tertawa.
Lalu Kak Jho bertemu Komunitas Kampung Dongeng Pekanbaru. Dirinya bergabung kesana Tahun 2018 hingga kini menjadi profesinya.
Dari awalnya penasaran hingga akhirnya Kak Jho mulai menseriuskan belajar mendongeng. Hingga kini sering diundang ke berbagai acara hingga sekolah-sekolah. “Dulu sekedar have fun. Tapi makin ditekuni, ternyata mendongeng ternyata menghasilkan. Sekarang sudah menjadi profesi,” sebutnya.
Mahasiswa Jurusan Psikologi di Universitas Abdurrab ini kemudian menemukan karakter Jojo, boneka besar. Dengan media tersebut dirinya menghibur anak-anak.
Pernah Mendongeng Untuk Korban Bencana
Pengalaman tak terlupakan, ketika Kak Jho menjadi relawan ke Lombok pasca diguncang gempa. Tugas Kak Jho guna membantu trauma healing anak-anak korban bencana alam.
“Saat mendongeng, ternyata anak-anak yang jadi korban bencana disana perlahan terhibur. Rasanya bahagia sekali bisa berbagi kebahagiaan. Bahkan anak-anak menangis melepas kepergian kami. Itu momen yang tak terlupakan,” sebut Kak Jho.
Menurut Kak Jho mendongeng perlu untuk orangtua bahkan sekolah. Apalagi saat era teknologi, dimana perlu untuk menanamkan adab budaya lewat cara menyenangkan, salah satunya yaitu mendongeng.
“Mendongeng bisa jadi salah satu cara positif mendampingi tumbuh kenang anak. Dengan cerita mendongeng disesuaikan kepada usia anak dan menyisipkan nilai-nilai kebaikan dan norma. Juga kisah-kisah motivasi dari para nabi juga bisa,” saran Kak Jho.
Untuk menghubungi Kak Jho bisa mampir ke akun instagram resminya @ceritakakjho. (Rki)