Pekanbarukini.com (PEKANBARU) – Eko Wibowo membantah adanya pungutan liar (Pungli) terkait pengurusan tenaga pendidikan (Tendik) di Jakarta. Wakil Ketua PGRI Riau itu menyebut uang Rp25 ribu diberikan delapan orang Tendik di SMA 6 Pekanbaru merupakan bantuan sukarela.
Eko Wibowo atau akrab disapa Ekowi menjelaskan dana yang diberikan Tendik itu dilakukan secara sukarela. Sumbangan tersebut gunanya membantu biaya kawan-kawan yang akan mengurus Tenaga Pendidik (Tendik) ke Jakarta.
“Tak benar pungli, yang ada mereka mengumpulkan uang sukarela sebagai bantuan bagi kawan-kawan yang akan mengurus ke Jakarta. Tidak dipaksa ataupun ditetapkan angkanya. Itu cuma kesepakatan saja di antara kawan-kawan itu,” jelas Ekowi, Minggu (25 Juni 2023).
Ekowi menjelaskan pihaknya mengurus Tendik ke Jakarta itu tanpa ada yang membiayai. Sifatnya lebih pada uang pribadi, sehingga beberapa anggota berinisiatif memberikan sumbangan. Terkumpul Rp200 ribu dari delapan Tendik, dan uang itu dipegang bendahara.
Satu hal lagi yang patut digaris bawahi menurut Eko, perjuangan itu tidak mengatasnamakan PGRI. Ekowi berangkat ke Jakarta membawa Forum Solidaritas Nasional Wiyatabakti Indonesia.
Kedudukannya sebagai Wakil Ketua PGRI Riau tidak bisa disangkutpautkan dengan itu. Dirinya juga meluruskan bahwa dana sumbangan itu berasal dari Tendik, karena forum itu khusus Tendik. Sehingga sejak awal ada salah paham.
“Saya memperjuangkan Tendik PPPK ke Jakarta karena kepercayaan kawan-kawan, bukan tugas dari PGRI. Jangan melebih-lebihkan dan harus disikapi dengan jujur juga,” tegas Ekowi.
Ekowi juga menyayangkan munculnya tuduhan yang tendensius. Padahal mestinya perlu tabayun, apalagi jika menyangkut perjuangan Tendik. Ekowi menegaskan dirinya akan terus berjuang untuk kawan-kawan, khususnya Tendik.
Sebelumnya, Ketua LKBH PGRI Riau, Taufik mengatakan Eko Wibowo diduga melakukan pungli untuk mengurus Tendik PPPK.
“Hasil pemeriksaan dan klarifikasi tim LKBH PGRI Riau, yang bersangkutan diduga melakukan pungli dengan alasan memperjuangkan Tendik ke PPPK di Jakarta,” kata Taufik.
Tetapi memang para korban belum ada melaporkan atau merasa keberatan dengan dana yang dikumpulkan. Namun Taufik menyayangkan tindakan oknum EW, sebagai pengurus PGRI Riau. (rilis)