PEKANBARU – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pekanbaru secara aktif mendorong digitalisasi arsip di lingkungan pemerintah kota. Sebagai bentuk komitmen tersebut, Dispusip melakukan pendampingan kepada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) pada Senin (26/08/2024).
Kepala Dispusip Kota Pekanbaru, Hj. Erna Juita, SH,. M.Si, menjelaskan kegiatan bertujuan untuk membekali organisasi perangkat daerah (OPD) dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola arsip secara digital melalui aplikasi Srikandi. Aplikasi ini merupakan sebuah sistem yang dirancang untuk mengintegrasikan pengelolaan arsip secara digital, sehingga memudahkan pencarian, pengelolaan, dan penyimpanan arsip.
“Dengan menggunakan aplikasi Srikandi, kita berharap proses digitalisasi arsip di BPKAD dapat berjalan lebih efisien dan efektif. Untuk saat ini, pendampingan dokus pada arsip BPKAD tahun 2021 dan 2022,” ujarnya
Salah satu langkah penting dalam proses digitalisasi arsip adalah klasifikasi. Tim Dispusip memberikan pemahaman kepada pegawai BPKAD mengenai pentingnya melakukan klasifikasi arsip sesuai dengan Permendagri Nomor 83 Tahun 2022. Dengan melakukan klasifikasi yang tepat, arsip akan tersusun secara sistematis dan mudah ditemukan ketika dibutuhkan.
“Selain memberikan pemahaman mengenai klasifikasi, kami juga memberikan panduan langkah demi langkah mengenai cara menginput data arsip ke dalam aplikasi Srikandi,” tambahnya.
Digitalisasi arsip memiliki banyak manfaat, di antaranya meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan arsip, mengurangi risiko kerusakan fisik arsip, serta mempermudah akses terhadap informasi yang tersimpan dalam arsip. Dengan terkelolanya arsip secara digital, BPKAD dapat meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah.
“Pendampingan merupakan salah satu upaya Pemko Pekanbaru dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Dengan semakin banyaknya OPD yang menerapkan sistem pengelolaan arsip digital, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan,” tutupnya. (adv)