PekanbaruKini.com
Pekanbaru Riau

Eko Wibowo Sosok Bertalenta dalam Berorganisasi, Tak Kenal Lelah Perjuangkan Nasib Guru Honor

Tokoh Muda Pendidikan Riau, Ekowi

Pekanbarukini.com (PEKANBARU) – “Jadilah manusia yang bermanfaat bagi orang  banyak”, motto hidup ini yang selalu dipegang Eko Wibowo, S.Pd.I. Maka tak heran pria yang akrab disapa Ekowi atau Pak Eko ini aktif hingga turun ke jalan, memperjuangkan nasib guru honorer.

Saat ini Ekowi sebagai guru honor di SMKN 2 Pekanbaru. Dirinya juga aktif berorganisasi sebagai Wakil Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Riau periode 2019-2024.

Ekowi merupakan anak dari pasangan KH.Mulyono (Alm) dan ibu Dahliar. Dirinya terlahir dari keluarga yang sederhana. Ayahnya hanyalah seorang karyawan swasta dan ibunya seorang penjual gorengan.

“Tapi saya tidak pernah patah semangat. Alhamdullilah saya bisa selesaikan pendidikan sampai S1, sekarang sudah mau menyelesaikan S2 di UIN Suska Riau,” kata Ekowi ketika ngobrol dengan pekanbarukini.com, Selasa (6/6/2023).

Kondisi yang serba kekurangan, memaksa pria berkaca mata ini tumbuh sebagai pribadi yang mandiri sejak kecil. Dirinya selalu ingin memberikan yang terbaik.

Wakil Ketua PGRI Riau Ekowi bersama Gubernur Riau Syamsuar
Wakil Ketua PGRI Riau Ekowi bersama Gubernur Riau Syamsuar (foto/istimewa)

Ketua Badan Khusus Honorer (BKH) PGRI Riau ini pernah bersekolah di SDN 013 Wonorejo Pekanbaru tahun 1994, MTSN 3 Desa Sepanjang, Kecamatan Gondang Legi, Kabupaten Malang, Jawa Timur dan selesai tahun 1997.

Dirinya punya cerita sewaktu sekolah di Malang, karena krisis moneter, setelah tamat dari MTS Ekowi tak dapat melanjutkan pendidikan selanjutnya. Kondisi ekonomi membuatnya mesti bekerja membantu Pakde dari ayahnya yang sudah membantu untuk menyekolahkan dirinya di Malang.

Ekowi membantu Pakde yang berprofesi sebagi kusir delman untuk mencari rumput pakan kuda. Bahkan ia pun cekatan menjadi kernet saat pamannya menarik delman di Desa Sepanjang, Kecamatan Gondang Legi.

“Mulai cari rumput di sawah, nyuci baju sendiri dan banyak lagi yang saya lakukan waktu itu. Memang sejak kecil saya juga sudah diajari dan dilatih menjadi pribadi yang mandiri. Seperti itulah suka dan dukanya,” ucap Ekowi mengenang perjuangannya waktu sekolah.

Setelah melakukan hal itu selama 2 tahun, berkat sanak saudara yang lain, Ekowi ditawari untuk bersekolah lagi. Tak butuh waktu lama, Pak Eko langsung mengiyakan.

Singkat cerita, Ekowi menyelesaikan pendidikan tingkat atas di Madrasah Aliyah Khairuddin Gondanglegi pada tahun 1999 hingga 2002. Dirinya juga mondok di Pondok Pesantren Salafiyah Shirothul Fuqoha’.

Permintaan Orangtua, Ekowi Kembali ke Pekanbaru

Kemudian karena permintaan Ayah dan Ibunya, Ekowi kembali ke Pekanbaru dan tahun 2002 ia melanjutkan pendidikan Sarjana di UIN Suksa Riau. Semua itu dilakukannya sebab memang cinta dengan dunia pendidikan.

Eko Wibowo mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Suska Riau. Jurusan ini diambil Pak Eko, sebab cita-citanya ingin menjadi seorang guru.

Saat menjadi mahasiswa, Ekowi aktif berorganisasi kampus. Dari sini Ekowi memperoleh tentang cara berorganisasi, salah satunya bergabunf di Badan eksekutif mahasiswa (BEM).

Meski telah jadi sarjana, kecintaan dengan dunia pendidikan dan aktif berorganisasi itu terbawa hingga ke dunia luar. Ekowi tetap aktif berorganisasi kepemudaan, pendidikan, dan paguyuban daerah.

Baginya organisasi ini sarana untuk menambah banyak teman dan relasi. Baik sesama guru atau rekan di organisasi, hingga para pejabat yang ada di daerah. Di situ, Ekowi punya peran untuk menyampaikan aspirasi dan ide tentang dunia pendidikan.

Maka tak heran, nama Ekowi selalu wara wiri menjadi narasumber dari berbagai media massa, seperti koran, radio, televisi, hingga media online. Apalagi Ekowi yang gencar menyuarakan nasib guru di Provinsi Riau.

Bagi Ekowi tak ada kata letih jika sudah membawa aspirasi guru dan tenaga pendidikan honor ke DPRD Riau. Lebih lagi nasib guru-guru honorer yang sudah lama mengabdi hingga belasan tahun lamanya. Itu dibuktikannya Ekowi sukses memperjuangkan 7.297 guru honor untuk formasi ASN PPPK tahun 2022.

“Salah satu program PGRI Riau itu adalah bagaimana memperjuangkan kesejahteraan guru dan termasuk guru honorer. Ini merupakan bentuk konsisten kita. Terus berjuang, sampai meraih hasil yang terbaik,” tegasnya.

“Selalu konsisten dalam berjuang dengan santun dan elegan berkomunikasi semua pihak,” sambungnya.

Apresiasi Pemprov Riau Ajukan 3 Ribu Kuota PPPK Guru 2023

Ketua Badan Khusus Honorer (BKH) PGRI Riau, Eko Wibowo mengapresiasi komitmen Gubernur Riau, Syamsuar. Melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Riau sudah “jemput bola” ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), serta Kemenpan-RB.

“Kami mengapresiasi pemerintah pusat dan daerah, baik provinsi dan kabupaten/kota sudah bekerja maksimal. Terutama Pemprov Riau yang langsung jemput bola mengajukan kebutuhan ASN PPPK tahun 2023,” sebutnya

Namun sebelum resmi membuka seleksi PPPK tahun 2023, Ekowi meminta agar Pemerintah segera menerbitkan SK ASN PPPK 2022. Di Riau terdapat 3.302 orang peserta yang dinyatakan lulus seleksi PPPK di lingkungan Pemprov Riau tahun 2022.

“Segera terbitkan SK ASN PPPK 2022 JUNI 2023 dan gaji ke 13. Supaya ASN PPPK 2023 segera dimulai rekrutmen Juli ini, untuk penyelesaian honorer tuntas tahun 2023,” sebut Ketua IKA Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Suska Riau.

Ketum ASN PPPK 2022 Riau ini tetap berharap tim Pansel bisa mempertimbangkan guru yang telah tua, tak ada penempatan sekolah induknya.

“Harapan kami semua kuota yang diajukan Pemprov dan daerah lainnya yang di Riau supaya dikabulkan, kalau bisa lebih banyak. Juga memprioritaskan yang sudah ikut tes lulus terus tidak ada penempatan di sekolah induknya,” katanya.

Ekowi berharap Kemendikbudristek bisa memberikan guru supaya di tempatkan kembali ke sekolah induk. Di mana guru tersebut sudah puluhan tahun mengajar di sekolah induk. Lalu ada guru yang sudah 54 tahun tidak lulus dan guru muda lulus ini terasa kurang adil.

“Seharusnya guru yg umur tua didahulukan nama penilaian observasi (Kepsek, guru senior, pengawas, Kadis dan BKD). Kalau dapat angkat langsung aja guru PPPK di sekolah induk,” ujarnya.

Kepada rekan guru honor lainnya yang belum lolos PPPK tahun 2022 agar benar-benar mempersiapkan untuk seleksi PPPK 2023. Dirinya berharap semua guru honor yang ikut tes bisa diangkat semua tanpa tes.

Sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Riau, Ikhwan Ridwan menyebut, sudah mengusulkan kebutuhan PPPK guru ke Kemenpan-RB.

“Kita Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sudah mengajukan usulan kebutuhan PPPK tenaga guru tahun 2023 ke pemerintah melalui Kemenpan-RB sebanyak 3.057 formasi,” sebut Ikhwan, Selasa (16/5/2023).

Usulan kebutuhan PPPK tahun 2023 itu menindaklanjuti surat Menpan-RB tentang Pengadaan Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun 2023.

Pengalaman Aktif Organisasi:
1. Ketum ASN PPPK 2022 Provinsi Riau
2. Ketua BKH PGRI Riau
3. Kerua IKA Fakultas Tarbiyah Keguruan (FTK) UIN Suska Riau
4. Ketua DPD Demi Anak Generasi (DAG) Provinsi Riau
5. Kerua RT 01 RW 08 Kelurahan Tangerang Tengah Kecamatan Marpoyan Damai
6. Ketua DPD  Peduli Pendidikan Riau
7. Ketua Solidaritas Nasional Wiyatabakti Indonesia (SNWI) Provinsi Riau
8. Ketua Paguyuban Honorer Indonesia (Revisi UU ASN) Provinsi Riau
9. Ketua Bidang Pendidikan, Sumber Daya Manusia, Pariwisata, dan Seni Budaya MPC Pemuda Pancasila Kota Pekanbaru.

Posisi Wakil Ketua:
1. Wakil Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Riau
2. Wakil Ketua DPD KNPI Provinsi Riau
3. Wakil Ketua MGMP PAI SMK se-Kota Pekanbaru
4. Wakil Ketua Forum RTRW Kelurahan Tangkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai
5. Wakil Ketua Bapera Riau

Posisi Sekretaris/Wakil Sekretaris:
1. Sekretaria OKP Pemuda Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Provinsi Riau
2. Wakil Sekretaris Pengentasan Anak Tidak Sekolah (Pantas) Provinsi Riau
3. Sekretaris Bidang Edukasi Keselamatan Transportasi DPP Hikatama Indonesia
4. Sekretaris Dewan Pembina Yayasan Asy-Syakirin RW 08 Kelurahan Tangkerang Tengah
5. Wakil Sekretaris Karang Taruna Provinsi Riau.

Posisi Anggota:
1. Bidang Pendidikan DPD Perhimpunan Anak Trnsmigrasi Republik Indonesia (PATRI) Provinsi Riau
2. PERMASAJATIM Provinsi Riau
3. Koordinator Bidang Antas Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kota Pekanbaru. (Wyu)

Berita Terkait

Pemko Pekanbaru Diharapkan Segera Serahkan SK PPPK Formasi 2023 Pada Mei Ini

Redaksi

Tokoh Muda Pendidikan Riau, Ekowi Menyuarakan Pendidikan Inklusif untuk Anak Kurang Mampu

Redaksi

Seleksi PPPK 2023 Guru Riau Mulai 16 September, Ekowi: Prioritaskan Honorer yang Lama Mengajar

Redaksi