PEKANBARU – Ekowi, Ketua ASN PPPK 2022 Provinsi Riau, memberikan tanggapan positif terhadap usulan Dirjen GTK Kemendikbudristek, Prof Dr Nunuk Suryani, terkait perpanjangan masa kontrak ASN PPPK hingga pensiun.
Ekowi menyatakan keyakinannya bahwa langkah ini akan menghapus kekhawatiran terkait kontrak per tahun, memberikan kepastian, dan mendukung para ASN PPPK. Masa kontrak 2 atau 5 tahun telah menjadi sumber kekhawatiran bagi ASN PPPK terkait masa depan mereka.
Menjelang rekrutmen ASN PPPK tahun 2024, Ekowi vokalisasi pentingnya memprioritaskan guru yang lolos passing grade dan tidak lulus, serta tenaga pendidik dan kependidikan (Tendik), termasuk teknisi, operator sekolah, laboran, pustakawan, klinik UKS, satpam, dan penjaga sekolah.
“Harapan kami adalah kebijakan terbaik dari MenpanRB segera diterbitkan untuk mendukung kebutuhan ASN PPPK,” ujar Ekowi pada Jumat (19/1/2024).
Ekowi juga menyuarakan aspirasi guru ASN PPPK terkait sistem kontrak. Ia menginginkan agar SK PPPK tidak lagi mencantumkan masa kontrak 1, 2, atau 5 tahun. Bahkan, ia mengusulkan ide untuk menghapus sistem kontrak PPPK, seiring dengan kesamaannya dengan PNS.
“Dengan disahkannya UU ASN tahun 2023, kami berharap PPPK dapat memiliki karier setara dengan PNS, tanpa perbedaan jenjang karier di berbagai OPD Pemda,” tambahnya.
Sebagai Ketua IKA FTK UIN SUSKA Riau, Ekowi optimis bahwa perubahan ini akan memberikan kepastian dan motivasi bagi para ASN PPPK, khususnya dalam memberikan dedikasi penuh untuk mencerdaskan anak bangsa. Dukungan ini diharapkan membawa angin segar bagi ASN PPPK menuju perubahan positif dalam karier dan masa depan mereka. (rls)
