PekanbaruKini.com
Headlines Pekanbaru

Haru, Istri Pelda Anumerta Rama Wahyudi Antarkan Sang Suami Ke Peristirahatan Terakhir

PEKANBARU (pkukini) – Puluhan personel TNI dan Polri berjaga mulai dari simpang Jalan Tuanku Tambusai – Jendral Sudirman hingga seputaran Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Darma Pekanbaru.

Puluhan petugas TNI Polri juga terlihat berjaga didalam kawasan pemakam. Mereka berjaga untuk menyambut kedatangan jenazah almarhum Pelda Anumerta Rama Wahyudi yang gugur dalam masa tugasnya untuk diantarkan ke tempat peristirahatan terakhir.

Upacara pemakaman dijadwalkan mulai pukul 14.00WIB. Para petinggi TNI dan Polri pun mulai berdatangan dalam prosesi acara pemakaman tersebut.

Tampak hadir Gubernur Riau Syamsuar, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi, Danrem 031 Wirabima, Brigjen TNI M Syech Ismed, Danlanud TNI RSN Irianto Moningka, Danlanal Dumai Kolonel Laut Himawan, dan Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya.

Mereka memasuki ruang transit seiring jenazah datang. Para awak media terlihat sudah ramai dilokasi pemakaman.

Jenazah beserta rombongan keluarga almarhum datang pukul 14.30WIB di TMP Kusuma Darma Pekanbaru. Rombongan keluarga diangkut dengan menggunakan dua mini bus milik TNI.

Suasana duka terlihat dari keluarga almarhum. Dengan air mata berlinang, Anita, istri almarhum dan sanak keluarga mengiringi peti jenazah almarhum memasuki lokasi pemulasaran.

Sebuah tenda kecil terpasang didekat liang lahat jenazah. Para keluarga ditempatkan di tempat tenda tersebut.

Sekitar pukul 15.00WIB prosesi upacara pemakaman dimulai. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan upacara berlangsung.

Ratusan orang terlihat memenuhi kawasan pusara. Upacara dipimpin langsung Panglima Kodam I Bukit Barisan Mayjen TNI Irwansyah.

Dalam amanat upacara, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Irwansyah mengatakan, almarhum Pelda Anumerta Rama Wahyudi Gugur di Beni, Kongo, Afrika dalam masa tugasnya.

Almarhum berpulang dengan tugas mulia dalam menjaga perdamaian dunia. Irwansyah menyebut tidak ada yang bisa dapat menghalangi ajal.

“Semoga jalan darma bakti yang ditempuh bisa menjadi suri tauladan kita semua. Mari kita berserah diri pada Tuhan YME atas kuasa dan kehendaknya. Semoga almarhum diterima disisi yang maha Kuasa,” ujar Pangdam.

Sebagian besar usia almarhum dihabiskan sebagai prajurit. Ia berharap seluruh keluarga dan kerabat dapat melepas kepergian almarhum dengan ketabahan, kesabaran yang kuat.

Irwansyah mengatakan, keluarga besar TNI telah kehilangan prajurit yang tangguh. Namun, itu semua atas kuasa Tuhan yang maha Esa.

Ditambahkannya, pihaknya akan memberi perhatian yang maksimal agar keluarga yang ditinggalkan dapat melanjutkan hidup yang layak kedepannya.

Sementara paman Almarhum mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya pemakaman almarhum dengan baik.

“Kami merasa diperhatikan, ini merupakan tugas negara yang telah diemban dalam visi perdamaian dunia. Kami dari pihak keluarga merasa sangat kehilangan, disisi lain kami merasa bangga, kami dapat mendarma buktikan, seorang prajurit, dan gugur dalam bertugas,” ungkapan nya.

Pelda Anumerta Rama Wahyudi meninggalkan seorang istri dan dua anak perempuan dan seorang anak laki-laki.

Almarhum lahir di Dolok, Sumatra Utara, 27 Juli 1983. Ia mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat yang sebelumnya berpangkat Serma. Almarhum gugur setelah mengalani serangan yang dilakukan kelompok bersenjata yang terjadi di wilayah, Kongo, Afrika, Senin (22/6), pukul 17.30 waktu setempat. (res)

Berita Terkait

Baku Tembak Dengan KKB Egianus Kogoya, 5 Prajurit Terluka, Danton Satgas Mupe Gugur

Redaksi