PEKANBARU – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Pekanbaru dengan optimis memprediksi bahwa iklim investasi tahun 2024 akan mempertahankan tren positif setelah pencapaian gemilang pada tahun sebelumnya.
Menurut data yang dirilis, realisasi investasi Kota Pekanbaru pada tahun 2023 berhasil melampaui target yang telah ditetapkan, mencapai angka mencengangkan sebesar Rp 6,5 triliun.
Dalam laporannya, DPMPTSP mencatat bahwa penanaman modal dalam negeri (PMDN) menjadi pendorong utama dari pencapaian tersebut, dengan total PMDN tahun 2023 mencapai angka yang mengesankan, yaitu Rp 5,8 triliun.
Sementara itu, penanaman modal asing (PMA) masih memperlihatkan kontribusi yang lebih kecil, hanya mencapai Rp 606 miliar. Namun demikian, sektor kehutanan tetap menjadi primadona dalam penanaman modal, menyumbang sekitar Rp 1 triliun dari total PMDN tahun lalu.
Kepala DPMPTSP Kota Pekanbaru, Akmal Khairi, menjelaskan bahwa peningkatan signifikan dalam sektor kehutanan telah membawa dampak positif pada pertumbuhan investasi.
“Realisasi investasi tahun lalu didominasi oleh PMDN, terutama di sektor kehutanan,” ujarnya, Kamis (4/4/2024).
Melihat pencapaian gemilang pada tahun sebelumnya, pihak DPMPTSP optimis bahwa tren positif akan terus berlanjut di tahun ini.
Mereka menetapkan target ambisius untuk realisasi investasi PMA dan PMDN di Kota Pekanbaru pada tahun 2024, yakni sebesar Rp 5,091 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan dari target tahun sebelumnya, yang sebesar Rp 4,9 triliun.
Akmal juga menyoroti pencapaian luar biasa tahun lalu, di mana realisasi investasi berhasil melampaui target yang ditetapkan, mencapai 131 persen dari target yang diberikan.
“Ada peningkatan signifikan dalam realisasi investasi dibandingkan tahun sebelumnya, yang pada saat itu hanya mencapai Rp 4,3 triliun,” tambahnya.
Dengan demikian, langkah-langkah strategis yang diambil oleh pemerintah kota terbukti berhasil menggerakkan roda investasi dan membangkitkan optimisme di kalangan pelaku usaha di Kota Pekanbaru. (galeri)