Pekanbarukini.com (PEKANBARU) – Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Riau, dr Indra Yovi mengakui, penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegaitan Masyarakat (PPKM) memang mempersulit masyarakat dalam beraktifitas, namun tujuannya baik untuk kesehatan semua masyarakat.
“Memang tujuan PPKM membatasi, bikin kita sulit tapi tujuannya besar untuk kesehatan kita semua. Nanti evaluasi penerapan PPKM di Riau pada tanggal 10 Agustus, kita lihat berapa persentase mobilitas penduduk dengan penurunan kasus COVID-19 di Riau, apakah turun di bawah 1.000 kasus per hari. Mudah-mudahan kita tidak mengulangi PPKM level IV lagi,” kata Yovi dalam jumpa pers di Posko Penanganan Covid-19, Kamis (5/8/2021).
Karenanya Indra Yovi meminta agar masyarakat dan petugas saling menghargai. “Kita hargai tugas polisi, hargai tugas Satpol PP, sebab mereka pun juga tak mau mempersulit kalau tidak sebuah perintah. Santunlah kepada petugas, anda hormat dan menghargai mereka tentu menghargai dan menghormati kita. Jadi mari kita saling menjaga,” saran Indra Yovi.
Dalam sepekan ini, beber Indra Yovi, kasus COVID-19 di Riau tidak pernah kurang dari 1.000 kasus. Bahkan sempat sampai 2.000 kasus dan terbanyak kota Pekanbaru. Sedangkan angka kematian selalu di atas 30 kasus per harinya.
“Bahkan pada Maret angka kematian sampai mencapai 50 orang yang meninggal dunia,” tandas dr Indra Yovi.