Pekanbarukini.com (PEKANBARU) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mencatat, sejak Januari sampai Juni 2022 kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seluas 651,65 Hektar. Semua titik api berhasil dipadamkan tim gabungan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal mengatakan, bahwa secara umum luas lahan yang terbakar di Provinsi Riau menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan periode yang sama sampai Juni.
“Kalau tahun 2022 ini selama 6 bulan belakangan kebakaran lahan di Riau seluas 651 hektare. Jumlah ini menurun dibanding tahun lalu, pada rentang waktu Januari sampai Juni 2021, luas karhutla di Riau 874,32 hektar,” ujar Edy, Jum’at (24/6).
Edy berharap, hingga akhir tahun 2022 nantinya, jumlah luas lahan terbakar di Riau tidak bertambah. Edy menyiagakan seluruh personel gabungan meski sebelumnya sudah ditarik dari lapangan.
“Sebab untuk kegiatan pemadaman dan pendinginan di lahan terbakar sudah tidak ada lagi. Termasuk helikopter yang biasa digunakan untuk water boombing juga sudah kembali ke landasan,” kata Edy.
“Semua kita standby kan, kalau sewaktu-waktu ada laporan kebakaran lahan, kita langsung kerahkan ke lokasi,” tambahnya.
Edt mengingatkan kepada masyarakat Riau, agar tidak membersihkan dan membuka lahan dengan cara membakar. Warga diminta selalu menjaga lingkungan, serta melapor jika melihat kebakaran hutan dan lahan di sekitar permukimannya.
Edy menjelaskan, lahan terbakar yang telah dipadamkan sejak 6 bulan belakangan tersebar di sejumlah kabupaten. Kebakaran lahan terluas terjadi di Rokan Hulu, yakni 167 ha. Selanjutnya disusul Bengkalis 117 ha dan Kampar 106 ha.
“Untuk daerah lain adalah Indragiri Hilir 76 ha, Dumai 43 ha, Rokan Hilir 48 ha, Pelalawan 32 ha, Indragiri Hulu 22 ha dan Pekanbaru 11 ha. Termasuk wilayah Siak 10 ha dab Kepulauan Meranti 9 ha lahan ludes terbakar. Semua sudah padam,” jelasnya.
Sementara, daerah yang tidak terjadi kebakaran lahan terdapat di Kuantan Singingi. Sebab, lokasi di sana dengan struktur tanah mineral.