PekanbaruKini.com
Headlines Pekanbaru

Satu Kasus Omicron Kembali Muncul di Riau

Pekanbarukini.com (PEKANBARU) – COVID-19 B.1.1.529 atau  varian Omicorn kembali terdeteksi di Riau. Virus ini ditemukan setelah Dinas Kesehatan daerah tersebut, mengirimkan 143 sampel kasus probabel Omicorn ke Laboratorium Kementerian Kesehatan di Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Pelaksana tugas (Plt) Dinas Kesehatan (Diskes) Riau, Masrul Kasmy, pada Kamis (3/2/2022) menyebutkan, bahwa jumlah kasus pasien terkonfirmasi Omicorn di Riau saat ini bertambah 1 kasus.

“Ada sebanyak 143 sample kasus yang dikirimkan ke laboratorium Kemenkes semuanya probable Omicron. Dari 143 sample itu, satu sudah keluar hasilnya dan dinyatakan varian Omicron. Sisanya masih dalam kasus probable Omicron, yang hasilnya nanti ditentukan oleh Kemenkes,” kata Masrul, Kamis (3/2/2022).

Dijelaskan Masrul, pasien terkonfirmasi Omicron tersebut merupakan warga dari luar Provinsi Riau yang melakukan perjalanan ke Riau. Kendati demikian, keberadaan pasien itu sudah tidak berada di Riau.

“Jadi satu kasus Omicron itu warga luar Provinsi Riau, sekarang sudah tidak berada di Riau. Itu hasil pemeriksaan tanggal 31 Januari dan baru keluar diinformasi dari Labkes Kemenkes. Sejauh inikan penerbangan di Riau sudah mulai banyak, dan setiap penerbangan dilakukan rapid antigen atau swab PCR, dari hasil itulah banyak yang terkonfirmasi positif probable Omicron,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan, bahwa sebelumnya juga telah terkonfirmasi 1 kasus Omicron di Riau. Pasiennya adalah warga Kota Pekanbaru yang terkonfirmasi positif ketika sedang melakukan perjalanan di Batam.

“Sedangkan warga Pekanbaru [tekonfirmasi positif] hasil pemeriksaan Batam, setelah dilakukan kembali pemeriksaan swab PCR, hasilnya sudah negatif. Begitu juga dengan keluarga pasien juga tidak ada terkonfirmasi positif,” ucap Masrul.

Kasus probable varian Omicron yaitu kasus konfirmasi COVID-19 yang hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan positif S-Gene Target Failure (SGTF) atau uji deteksi Single Nucleotide Polymorphism (SNP) berbasis Polymerase Chain Reaction(PCR) mengarah ke varian Omicron.

Sedangkan, kasus konfirmasi varian Omicron adalah pasien positif COVID-19 dengan hasil pemeriksaan sekuensing positif Omicron SAR-COV-2.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebelumnya telah menerbitkan Surat Edaran Nomor.HK.02.01/Menkes/1391/2021 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus COVID-19 Varian Omicron (B.1.1.529). Diteken oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada 31 Desember 2021 lalu.

Dalam SE tersebut disebutkan bahwa seluruh gubernur, bupati/walikota, kepala dinas kesehatan provinsi dan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota harus melaksanakan beberapa ketentuan pencegahan dan pengendalian kasus COVID-19.

Untuk mencegah terjadinya lebih banyak penularan kasus Omicron, Satgas penanganan COVID-19 Riau telah melakukan tracing dan testing terhadap pasien yang terkonfirmasi positif. Selain itu masyarakat juga diimbau untuk selalu menaati protokol kesehatan.

“Untuk pencegahannya di Riau, pertama dilakukan pencapaian target 100 persen vaksinasi. Karena kalau maksimal itu paling tidak kalau tekena Omicron lebih ringan. Selain itu, prokes yang ketat terkait itu. Langkah selanjutnya yang diduga terkonfirmasi positif melakukan isolasi mandiri dan isolasi terpusat. Isoter yang kita siapkan isolasi ternyata banyak yang menolak lebih senang isolasi mandiri, tapi tetap dalam pengawasan,” kata Masrul.

Masrul Kasmy juga melaporkan, untuk hari Kamis (3/2) terdapat penambahan 96 kasus positif COVID-19 di Riau. Dari data yang masuk ke Diskes Riau, kasus terkonfirmasi positif yang terbanyak dari Kota Pekanbaru 73 kasus, Kampar 3 kasus, Dumai 4 kasus. Lalu, Bengkalis 1 Kasus, Rokan Hilir 4 Kasus, Rokan Hulu 1 Kasus, dan dari luar Riau 10 kasus.

Dengan bertambahnya 96 kasus terkonfirmasi positif COVID-19, maka total terkonfirmasi 128.910 kasus. Sedangkan untuk pasien yang sembuh bertambah 5 orang total pasien sembuh 124.470 orang. Ia juga melaporkan bahwa tidak terdapat pasien meninggal dunia. Sehingga totalnya masih 4.125 pasien yang meninggal akibat COVID-19.