PEKANBARU – Baru-baru ini masyarakat Kota Pekanbaru diresahkan dengan adanya dugaan pungutan liar kepada pedagang di Wisata Kuliner di Jalan Cut Nyak Dien Kota Pekanbaru.
Dalam berita yang terbit di berapa media online, dugaan pungli itu disebutkan dilakukan oleh Forum Komunikasi Pedagang Pasar Wisata Kuliner Kota Pekanbaru (FK-PWK).
Informasi itu didapat dari Rian, manajemen Suvarnabhumi Coffee yang membuka lapaknya di Jalan Cut Nyak Dien, tepatnya di belakang masjid Kantor Gubernur Riau.
Atas berita tersebut, manajemen Suvarnabhumi Coffee langsung memberikan klarifikasinya. Riandra yang merupakan pemilik kedai kopi tersebut membantah adanya pungutan liar yang dilakukan oleh FK-PWK.
“Manejemen Suvarnabhumi Coffee memberikan pernyataan kalrifikasi dan penolakan terhadap pencatutan nama terkait pemberitaan yang ditayangkan oleh beberapa media online tersebut,” kata Riandra kepada awak media, Rabu (19/6/2024).
Dia mengatakan, Manajemen Suvarnabhumi Coffee mengklarifikasi bahwa konten tersebut tidak benar bersumber dari Manajemen Suvarnabhumi Coffee.
“Kami sangat menolak pernyataan yang ditayangkan oleh media tersebut, karena secara proses kami tidak pernah diwawancarai dan juga tidak pernah mengundang wartawan untuk membahas hal–hal seperti yang di tayangkan,” ujar Riandra.
Riandra mengaku Manajemen Suvarnabhumi Coffee merasa dirugikan atas pencatutan nama yang terindikasi merujuk kepada salah satu bagian Suvarnabhumi Coffee yang juga berpotensi menimbulkan kesan negative kepada publik.
“Secara konten tentu saya sangat menolak, meskipun disebut dengan nama panggilan yang tidak lengkap tetapi sudah sangat mengindikasikan nama yang di catut adalah nama saya,” ujar Riandra
“Ketika saya mencoba memahami isi konten pemberitaan yang ditayangkan, saya merasa pesan yang ditayangkan berisi muatan provokatif, yang mana Suvarnabhumi Coffee dijadikan objek untuk menyerang pihak tertentu dan ini tidak lah sesuai seperti yang kami rasakan di sini,” tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan Mulyadi, yang juga merupakan bagian dari Manajemen Suvarnabhumi Coffee. Dia bahkan mengaku sangat terbantu dengan adanya ruang bagi pelaku usaha kecil dan menengah di sepanjang Jalan Cut Nyak Dien itu.
“Kami semua di sini sangat merasa terbantu, sebab kami bisa mencari nafkah dan alhamdulillah dapat membuka lapangan pekerjaan bagi kawan–kawan yang membutuhkan untuk dapat bekerja di kedai kami ini,” ucap Mul.
“Kami juga merasa tenang disini, sebab menjadi anggota FKPWK, kami cukup diperhatikan, sebagai contoh ketika ada salah satu pedagang yang tertimpa musibah langsung mendapatkan perhatian dari pengurus FKPWK dengan memberikan santunan kepada pelapak yang mendapatkan musibah, selain itu kami juga tahu ada kegiatan amal sosial lain yang telah dilaksanakan oleh pengurus seperti santunan anak yatim dan kegiatan sosial lainnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mulyadi mengatakan, Manajemen Suvarnabhumi Coffee mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Pekanbaru yang telah memberikan perhatian kepada pedagang kaki lima yang membuka lapaknya di lokasi tersebut.
“Adapun iuran yang dipungut itu, memang digunakan untuk kepentingan bersama sesama pedagang, dari kami dan untuk kami seperti adanya kegiatan-kegiatan sosial untuk setiap anggota forum. Dan kami selaku anggota pedagang FKPWK juga mengucapkan terima kasih kepada forum, karna dengan adanya kegiatan kuliner yang terlaksana sampai saat in dapat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat,” kata dia.
Mulyadi juga menegaskan bahwa dugaan pungli yang diberitakan di sejumlah media online tersebut tidak benar. Dia juga tidak menerima adanya pencatutan nama yang ada di berita tersebut.
“Dan kami sebagai pedagang kopi tidak pernah memberikan statement sesuai dengan apa yang diberitakan oleh beberapa media online. Kami selaku pedagang meminta kepada dewan pers untuk meneliti setiap berita yang di terbitkan oleh setiap jurnalis dalam menggali berita,” pungkasnya. (Rls)