Pekanbarukini.com (PEKANBARU) – Jumat (19/5/2023), Anggota Komisi VIII DPR RI, Dr H Achmad MSi sosialisasikan Undang-Undang Perlindungan Anak yang berlangsung di Kelurahan Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Rumbai Timur, Kota Pekanbaru, Riau.
Sosialisasi ini bekerja sama dengan Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) berlangsung di kantor lurah Tebing Tinggi Okura. Dihadiri oleh 100 ibu-ibu sekitar kelurahan itu.
Turut hadir, Sekretaris Camat Rumbai Timur, Medina. Ia menyebut jika saat ini banyak kejadian kekerasan terhadap anak mau pun perempuan, pelakunya justru keluarga sendiri.
“Seharusnya, dalam keluarga perlu saling menjaga dan jika ada permasalahan lebih baik dibicarakan,” sebut Medina.
Maka itu Medina berpesan, peserta yang hadir pada acara tersebut bisa menerapkan prakteknya dikeluarga sendiri. Sehingga tidak ada kekerasan terhadap anak dan perempuan. Apalagi traumanya itu bisa sampai dewasa.
Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR RI Achmad menyebut masalah perlindungan anak tidak bisa disepelekan. Sebab korban kekerasan bisa trauma, itu bakal mempengaruhi proses pertumbuhannya.
Achmad yang merupakan Daerah Pemilihan (Dapil) Riau I itu menyebut, kalau anak mendapatkan kekerasan dia bakal stres hingga membuat jiwanya tergoncang. Maka itu, lebih baik mencegah daripada mengobati.
“Jangan sampai terjadi dulu baru ada pencegahan,” pesan Achmad.
Pria yang disapa Sang Pamong ini melanjutkan, ada dua ancaman kekerasan yang terjadi saat ini, yaitu kekerasan internal yang berasal dari kekuarga terdekat dan eksternal di luar lingkungan keluarga.
“Yang perlu diantisipasi yakni masalah internal. Tidak jarang seorang anak dapat kekerasan dari keluarganya. Makanya, perlu rumah tangga dibina sebaik-baiknya agar keluarga didalamnya merasa nyaman. Dan anak-anak juga tidak melakukan kekerasan terhadap kawan-kawannya diluar,” sebut mantan Bupati Rokan Hulu (Rohul) dua periode itu.
Maka Wasekjen Demokrat ini berpesan untuk menghindari kekerasan yang terjadi. Di antaranya meningkatkan pendekatan keagamaan, dialog hingga dihari tertentu membuat acara keluarga khusus.
“Seperti piknik keluarga. Sehingga anak-anak merasa dihargai dan percaya diri dengan apa yang dihadapinya ke depan,” pesan anggota DPR RI Komisi VIII ini.
Dia berharap, dengan adanya sosialisasi ini kekerasan terhadap anak dan perempuan bisa berkurang.
“Banyak hal yang dilakukan dan berbagai pihak harus dilibatkan mulai dari lingkungan keluarga sampai pemerintah. Anak merupakan aset negara karena merekalah yang akan jadi pemimpin kedepannya,” pesannya. (Wyu)
