Pekanbarukini.com (PEKANBARU)- Rabu (19 Oktober 2022), Anggota DPR RI Komisi VIII, Dr H Achmad MSi berkunjung ke Pondok Pesantren Tekhnologi Riau. Silaturahmi ini sekaligus menyerap aspirasi dari pimpinan pesantren dan para santri.
Dalam kunjungan tersebut Achmad optimis dengan generasi penerus bangsa, khususnya dari Pesantren Tekhnologi Riau. Yang mana pesantren ini memadukan Iman dan Taqwa (Imtaq) dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek).
“Ini luar biasa karena santri pondok Pesantren Tekhnologi Riau luar biasa, memiliki program-program kejuruan multimedia, teknologi, dan lainnya yang saya lihat langsung. Juga memadukan keimanan yang kuat, dan Iptek yang hebat. Jadi saya memandang pondok pesantren ini punya keunggulan yang tidak dimiliki pesantren lain,” sebutnya.
Achmad berharap dengan bekal yang telah diberikan Pesantren Tekhnologi Riau, santri bisa sukses setelah tamat nanti. “Kita harap kedepan santri ini bukan hanya melamar kerja, tetapi juga bisa membuka lapangan kerja,” sebut mantan Bupati Rokan Hulu (Rohul) dua periode itu.
Juga Achmad menaruh harapan besar ada dari santri-santri menjadi pemimpin. “Bisa jadi pemimpin hebat yang dibekali keimanan yang kuat dan keilmuan. Sehingga betul-betul jadi pemimpin yang membawa kemajuan. Karena ada integritas ilmu agama, teknologi, dan leadership. Sehingga melahirkan calon-calon pemimpin berbagai level lokal, regional, hingga nasional,” harap Achmad.
Kepada pengasuh pesantren, Achmad juga menitipkan pesan agar santri-santri diberi karakter yang sederhana, mandiri, dan punya keterampilan. “Mudah-mudahan dengan begitu, harapan kita akan menjadikan santri berkualitas Imtaq dan Iptek,” harapnya.
Kemudian pimpinan Ponpes Ahmad Mantiq Alimuddin, Lc, MA mengapresiasi kunjungan anggota DPR RI Achmad. “Karena banyak kebijakan pemerintah, kita ingin beliau memperjuangkan aspirasi-aspirasi dari seluruh pesantren khususnya di Riau, agar segera direalisasikan,” harapnya.
Dirinya juga telah menyampaikan kebutuhan Ponpes terutama fasilitas kelas. “Kami harap mudah-mudahan bisa perjuangkan seperti kebutuhan kelas. Karena sekarang banyak bangunan yang multifungsi, jadinya sudah tidak memadai. Kita juga ajukan mudah-mudahan nasib pengajar di pesantren juga lebih diperhatikan, dan biaya operasional pesantren. Semoga ini bisa diperperjuangkan pak Achmad,” harpanya.
Pada kesempatan tersebut, Achmad juga sempat memberikan bantuan berupa Al-Quran dan bantuan dana untuk Pondok Pesantren Tekhnologi Riau sebesar Rp 10 juta. (Wyu)