PekanbaruKini.com
Headlines Pekanbaru

Lagi Nyetir Serangan Jantung, Dokter di Pekanbaru Wafat

Pekanbarukini.com (PEKANBARU ) – Seorang dokter bernama AA (50) warga jalan Perum Bela Vista Kota Pekanbaru tiba-tiba terkena serangan jantung saat menyetir mobil Minggu (10/12) pukul 14.10 Wib. Sang dokter juga menabrak seorang penyapu jalan bernama Tuti Marlina (39).

Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Birgitta Atvina Wijayanti mengatakan peristiwa itu terjadi di Jalan Diponegoro depan Halte Busway seberang Hotel Aryaduta Pekanbaru.

“Kejadian itu mengakibatkan seorang penyapu jalan mengalami kening luka, pinggang sakit dibawa ke RSUD Arifin Ahmad. Sedangkan sang dokter meninggal dunia akibat serangan jantung,” ujar Gitta kepada Media Center Riau.

Gitta menjelaskan, wajah dokter AA membiru dan meninggal dunia di dalam mobil Daihatsu Sigra yang dikemudikannya. Lalu, dokter tersebut dibawa ke RS Bhayangkara Pekanbaru.

Tuti merupakan pegawai honor yang bertugas di Dinas Kebersihan Pemko Pekanbaru. Kondisi Tuti mengalami luka ringan dan dirawat di rumah sakit. Mobil Sigra mengalami kerusakan ringan yakni veleg ban depan sebelah kiri rusak, bemper depan kiri lecet.

“Awalnya dokter yang mengemudikan mobil Sigra bergerak di jalan Diponegoro jalur timur datang dari arah utara menuju selatan. Namun dengan tiba-tiba dokter hilang kendali diduga mengalami serangan jantung lalu menabrak pejalan kaki atau penyapu jalan,” jelas Gitta.

Saat itu Tuti berdiri di pinggir jalan depan Halte busway sedang menyapu jalan. Setelah menabrak Tuti, dokter AA menabrak lagi median jalan di depan halte.

Lalu mobilnya terus bergerak dan baru berhenti di depan kantor LAM sebelum jalan Ronggowarsito Pekanbaru.

“Penyebab kecelakaan diduga pengemudi Sigra mengalami serangan jantung lalu hilang kendali. Sehingga mengakibatkan terjadinya kecelakaan lalu lintas,” ucap Gitta.

Gitta mengimbau kepada masyarakat agar selalu memastikan kondisi kesehatan dan kendaraan sebelum berjalan. “Kepada masyarakat lain, kita imbau untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama berkendara, harus memastikan kondisi kesehatan dan kondisi kendaraan,” pungkas Gitta.