PekanbaruKini.com
Headlines Nasional

Forbes dan Bloomberg Ungkap Daftar Orang Terkaya di Indonesia Akhir Oktober 2024

Pekanbarukini.com (PEKANBARU) – Berdasarkan daftar orang terkaya di Indonesia pada akhir Oktober 2024 yang dirilis oleh Majalah bisnis Forbes dan media Bloomberg, yakni pengusaha yang bergerak di bidang pertambangan dan perbankan.

Berikut nama-nama yang masuk daftar orang terkaya di Indonesia, diantaranya Chairul Tanjung, Prajogo Pangestu, Sri Prakash Lohia, termasuk Budi dan Michael Hartono.

Lalu, daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes dan Bloomberg pada akhir Oktober 2024.

1. Prajogo Pangestu Status: pendiri PT Barito Pacific (perusahaan petrokimia) Kekayaan: 55,4 miliar dollar AS atau setara Rp 866 triliun.

2. Budi Hartono Status: pemilik BCA dan pendiri Djarum Kekayaan: 27,4 miliar dollar AS atau setara Rp 428 triliun.

3. Michael Hartono Status: pemilik BCA dan pendiri Djarum Kekayaan: 26,3 miliar dollar AS atau setara Rp 411 triliun.

4. Low Tuck Kwong Status:pendiri perusahaan tambang batu bara PT Bayan Resources Kekayaan: 24,3 miliar dollar AS atau setara Rp 380 triliun.

5. Sri Prakash Lohia Status: pendiri perusahaan tekstil dan petrokimia, yaitu PT Indo-Rama Synthetics dan PT Indorama Corporation. Kekayaan: 8,5 miliar dollar AS atau setara Rp 133 triliun.

6. Agoes Projosasmito Status: presiden komisaris di perusahaan tambang tembaga dan emas Amman Mineral Indonesia Kekayaan: 6,7 miliar dollar AS atau setara Rp 104 triliun.

7. Tahir family Status: pendiri Grup Mayapada yang bergerak di bidang kesehatan, real estate, dan perbankan Kekayaan: 6,0 miliar dollar AS atau setara Rp 93 triliun.

8. Chairul Tanjung Status: pemilik CT Corp Kekayaan: 5,2 miliar dollar AS atau setara Rp 81 triliun.

9. Djoko Susanto Status: pendiri Alfamart Kekayaan: 5,2 miliar dollar AS atau setara Rp 81 triliun.

10. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono Status: pemilik perusahaan pertambangan nikel, bauksit, batu bara serta perkebunan kelapa sawit Harita Group Kekayaan: 4,3 miliar dollar AS atau setara Rp 67 triliun.