PEKANBARU – Ketua ASN PPPK Guru 2022 Provinsi Riau, Eko Wibowo, menghadiri audiensi bersama Komisi V DPRD Provinsi Riau yang membidangi pendidikan dan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau.
Hadir Wakil Ketua Komisi V DPRD Riau, Abdul Kasim, Sekretaris Robin P Hutagalung, Daniel, Fairuz dan anggota.
Pertemuan tersebut berlangsung di Ruang Mediun DPRD Riau pada Senin, 20 Januari 2025, dengan agenda utama penyampaian aspirasi terkait kesejahteraan dan kebijakan bagi guru dan tenaga kependidikan (tendik) PPPK di Riau.
Dalam kesempatan tersebut, Eko Wibowo menyampaikan sejumlah poin penting yang menjadi perhatian para guru dan tendik PPPK, antara lain:
1. Perpanjangan SK PPPK hingga masa pensiun untuk memberikan kepastian kerja bagi para guru.
2. Penyetaraan TPP (Tunjangan Penghasilan Pegawai) antara PNS dan PPPK sesuai dengan Permendagri Nomor 15 Tahun 2025, yang mengatur besaran tunjangan berdasarkan kelas jabatan tanpa membedakan status kepegawaian.
3. Jaminan pensiun bagi ASN PPPK, yang saat ini masih menjadi kendala dalam kebijakan kepegawaian.
4. Kesempatan karier PPPK menjadi PNS, agar guru dapat lebih berkontribusi dalam Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
5. Penyetaraan gaji berdasarkan tingkat pendidikan, dengan pengelompokan untuk S1 (golongan IX), S2 (golongan X), dan S3 (golongan XI).
6. Validasi dan pencairan Tunjangan Profesi Guru (TPG) bagi PPPK, khususnya bagi guru dengan SK yang berbeda dari sertifikat pendidik (serdik), seperti pada SK PPPK P1.
7. Penghapusan status kerja paruh waktu (kode R3) dalam database BKN untuk guru dan tendik PPPK 2024, yang dianggap tidak layak karena menuntut komitmen kerja penuh waktu.
8. Penempatan guru PPPK 2024 tahap 1 di sekolah induk sesuai domisili berdasarkan KTP, serta tahap 2 pada sekolah induk masing-masing.
9. Relokasi guru P1 PPPK 2021 yang saat ini bertugas jauh dari keluarga agar dapat dipindahkan ke lokasi yang lebih dekat.
Eko Wibowo atau Ekowi berharap agar aspirasi ini dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah provinsi, sehingga permasalahan terkait kesejahteraan guru dan tendik tidak terus berulang.
“Kami menginginkan solusi konkret dari pemerintah provinsi agar kesejahteraan guru dan tendik dapat meningkat. Hal ini penting untuk memastikan kualitas pendidikan di Riau tetap terjaga,” ujarnya.
Selain itu, Eko juga menyampaikan harapan besar kepada Gubernur Riau terpilih, Abdul Wahid, S.Pd.I., M.Si., yang akan dilantik pada 6 Februari 2025.
“Kami yakin Bapak Wahid memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan guru dan tendik, serta berkomitmen memajukan pendidikan di Riau yang unggul, hebat, dan berkualitas. Sebagai ‘pahlawan tanpa tanda jasa,’ kami berharap perhatian beliau dapat membawa perubahan positif bagi dunia pendidikan di Riau,” pungkas Ekowi.
Dengan berbagai aspirasi yang telah disampaikan, audiensi ini diharapkan menjadi langkah awal bagi terciptanya kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan guru dan tendik, sebagai pilar utama kemajuan pendidikan di Provinsi Riau. (rilis)
