Pekanbarukini.com (PEKANBARU) – Anggota DPR RI, Dr H Achmad, MSi mengunjungi SMPN 5 Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Jumat (10/3/2023). Anggota Komisi VIII dari Dapil Riau 1 itu menghadiri acara menyambut Ramadan 1444 H Khatam Al Quran dan doa bersama.
Turut hadir juga Ustadz Abdul Somad (UAS) yang sekaligus memberikan tausiah dan memimpin doa bersama. Dalam ceramahnya, UAS memberikan nasehat ada lima ancaman yang merusak remaja saat ini.
“Pertama, ancaman peredaran narkoba yang merusak akal anak muda. Kalau akal sudah rusak, mereka seperti hewan. Tak ada kendali. Rem blong. Akhlak tidak terkendali. Rusaklah negeri. Rusaklah agama. Rusak bangsa,” sebut UAS.
Kemudian masalah seks bebas. Anak muda mesti diarahkan, jangan dibiarkan waktunya habis di akhir pekan untuk berboncengan dengan lawan jenis. Jangan sampai kendaraannya untuk memfasilitasi dia berdosa, tanpa rasa malu.
Lalu bermedia sosial anak muda mesti cerdas memanfaatkan ponsel. Jangan sampai rusak pikiran karena medsos, games online, judi online dan berbagai aplikasi yang merusak.
“Ibarat pisau, bermata dua. Bisa bermanfaat dan bisa menjadi mudharat. Pandai-pandailah memilih yang bermanfaat,” ujarnya.
Termasuk tontonan TV agar mencari yang bisa menjadi tuntunan. Jangan habiskan 24 jam untuk menonton yang merusak pikiran. Jangan sampai meninggalkan masjid dan pengajian karena habis waktu untuk menonton TV
“Cari kawan yang baik. Karena pengaruh kawan sangat dominan dalam membentuk kepribadian anak muda. Orang tua, jangan biarkan anak bergaul dengan anak-anak berperangai buruk. Anak kita pula jangan biarkan bullying terhadap kawannya,” tutup UAS.
Sementara itu, Dr H Achmad, MSi juga merasakan nostalgia ketika berkunjung ke SMPN 5 Pekanbaru. Sebab mantan Bupati Rokan Hulu (Rohul) dua periode itu merupakan alumni SMPN 5 Pekanbaru angkatan 1970.
“Saya langsung mengenang waktu bersekolah di sini. SMPN 5 Pekanbaru merupakan sekolah hebat, tempatnya orang-orang hebat,” ujar pria yang akrab disapa Sang Pamong ini.
Ia juga mengajak siswa SMPN 5 Pekanbaru bisa belajar sungguh-sungguh, memanfaatkan sebaik-baiknya waktu muda. Sebab kecerdasan IQ bukan satu-satunya kunci keberhasilan di masa depan. Juga harus dibarengi kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ).
“Jadikan bulan puasa Ramadan nanti sebagai momen untuk membuat agenda penting sekolah. Untuk melakukan pembinaan karakter para siswa, perbanyak kajian Islam, baca Al Quran, dan belajar disiplin dalam proses belajar mengajar,” pesan Wasekjen Partai Demokrat itu. (Wyu)