Pekanbarukini.com (PEKANBARU) – Beberapa waktu lalu berlangsung Deklarasi Damai Pemilu 2024 di Kota Pekanbaru, Riau. Deklarasi yang diikuti seluruh Caleg dan tokoh partai itu sepakat tidak menggunakan ujaran kebencian dan politisasi SARA.
Politisi senior Partai Demokrat, Dr H Achmad MSi mendukung poin-poin dalam deklarasi damai Pemilu 2024 itu. Bagi Komisi VIII DPR RI itu, Pemilu memang seharusnya berlangsung layaknya sebuah pesta demokrasi bukan pertarungan saling menghancurkan.
“Saya kira ini, kalau kita mulai Pilkada, Pileg, Pilpres, kita itu berprinsip sedang dalam pertandingan. Kalau bertanding kita kan memperkuat masing-masing tim, tidak bermusuhn. Kalau bermusuh kita pasti saling menghancurkan,” ujar mantan Bupati Rokan Hulu (Rohul) dua periode itu, Jumat (1/9/2023).
Menurut Caleg DPR RI dapil Riau 1 itu, untuk memenangkan Pemilu mestinya memperkuat visi dan misi yang ditawarkan ke masyarakat. Di samping juga track record figur yang akan ikut kontestasi 2024.
“Jadi artinya dengan kita sampaikan apa visi misi, tidak ada kebencian, hujat menghujat, politik SARA. Dalam Pemilu bukan saja partai yang dilihat pemilih, orang pasti lihat figurnya. Figur-figurnya ini yang harusnya memperbaiki dirinya, tidak perlu menyinggung orang lain, apalagi sampai memainkan isu ujaran kebencian. Karena tujuan kita sama, sama-sama semakin baik daerah yang kita, sejahtera masyarakat, dan semakin baik kehidupannya,” sebut Achmad.
“Ini pesta demokrasi harusnya senang, tidak mencekam, berbahaya. Bawa santai saja. Perkuat diri kita (Caleg), istilahnya zaman dulu pompa lampu petromax supaya terang lampu kita. Selesai bertanding (Pemilu) kita bersalam-salaman, yang kalah mengakui keunggulan pemenang, yang menang juga tidak arogan,” pesannya. (Wyu)