Pekanbarukini.com (JAKARTA) – Sama seperti tahun lalu, tahun ini umat islam di dunia melaksanakan ibadah berpuasa di bulan Ramadhan di tengah pandemi COVID-19. Meski begitu hal tersebut tidak menjadi halangan bagi banyak orang untuk melaksanakannya.
Tetapi, untuk dapat menjaga kesehatan di saat menahan lapar dan haus selama lebih dari 12 jam spesialis makanan dan psikolog klinis Merve Öz mengatakan, hal yang paling dibutuhkan tubuh selama berpuasa Ramadhan di tengah pandemi ini adalah sistem kekebalan dan sistem pencernaan yang baik.
“Antara sahur dan buka puasa adalah saat sistem kekebalan paling aktif tetapi untuk memastikan hal ini,” kata Merve Öz.
Oleh karena itu Merve Öz, menekankan pentingnya untuk melaksanakan dan makan makanan yang sehat saat sahur, meskipun lelah dan ingin kembali untuk tidur.
“Jika Anda tidak bangun untuk sahur, tubuh Anda akan stres karena kelaparan yang berkepanjangan, yang dapat menurunkan kekebalan Anda,” ungkapnya.
Untuk membangun pola makan yang sehat selama berpuasa Ramadhan dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat agar terhindar dari virus corona, Merve Öz menyarankan untuk memilih makanan yang lebih ringan tapi mengenyangkan.
Memilih makanan yang ringan tetapi mengenyangkan dapat membantu tubuh mengisi kembali semua nutrisi yang akan hilang sepanjang hari.
Porsi makan janganlah terlalu besar, tetapi pastikan menu yang bergizi lengkap. Merve Öz meminta untuk memasukkan semua kelompok makanan penting seperti biji-bijian, sayuran dan buah-buahan, polong-polongan, kacang-kacangan, produk susu atau alternatif dan sumber protein lainnya.
“Sup bergizi, telur, keju, zaitun, sayuran hijau, mentimun, tomat akan ideal (atau sahur). Pecinta oatmeal juga bisa menganggapnya sebagai pilihan, “kata Merve Öz.
Selain memerhatikan makanan ia juga mengingatkan untuk memerhatikan kembali cairan yang masuk ke dalam tubuh selama berpuasa Ramadhan. Untuk menghidrasi tubuh secara optimal, ia menyarankan untuk meminum air putih.
“Air (putih) membantu membuang racun dari tubuh, mengangkut nutrisi ke sel kita dan menetralkan bakteri dan virus,” katanya.
Merve Öz memperingatkan untuk menghindari minuman yang mengandung kafein seperti teh dan kopi karena justru dapat mempercepat ekskresi tubuh melalui urin karena bersifat diuretic sehingga dapat membuat tubuh kehilangan cairan lebih cepat.
Sumber : Detik.com