Pekanbarukini.com (PEKANBARU)– Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Riau, Dr Kamsol tentang sekolah tidak menjalankan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) dengan vendor atau pihak ketiga. Kadisdik Riau juga menegaskan agar Bosda lebih diprioritaskan untuk membayarkan gaji guru honor.
Hal tersebut didukung penuh Ketua Badan Khusus Honorer (BKH) PGRI Provinsi Riau, Eko Wibowo mendukung penuh arahan Kadisdik Riau, Kamsol itu. “Kita sangat mendukung atas ketegasan dari Kadisdik Riau Pak Kamsol agar kepada seluruh kepala SMA/SMK lebih prioritaskan dana Bosda untuk guru honor ketimbang kepada vendor,” sebut Eko Wibowo atau akrab disapa Ekowi, Jumat (18/3/2022).
Ekowi yang juga Wakil Ketua PGRI Riau menyebut sudah sepantasnya Bosda tersebut lebih diprioritaskan untuk membayar gaji guru honor. “Apa yang dilakukan Kadisdik Riau kita menilai sudah tepat, dan ini harus diartikan sebagai warning bagi kepala sekolah yang tidak menggunakan Dana Bosda untuk priritaskan gaji guru honor,” sebut Ekowi.
Selain itu juga Ekowi berharap gaji bisa langsung ke rekening masing-masing guru honor. “Supaya gaji guru dan tenaga pendidikan lewat Bank RiauKepri langsung. Tidak lagi lewat sekolah. Langsung ke rekening guru honor SMA dan SMK se-Riau,” harap Ekowi.
Seperti diberitakan sebelumnya Kadisdik Riau, Kamsol menyampaikan bagi kepala sekolah yang sudah menandatangani MoU dengan pihak ketiga tersebut agar segera dibatalkan. Kadisdik Riau menegaskan bahwa tidak ada dalam aturan petunjuk teknis (Juknis) Bosda dijalankan oleh pihak ketiga.
Kadisdik Riau Kamsol meminta kepada Kabid SMA/SMK, agar menyampaikan kepada Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), bahwa tidak dibenarkan melakukan MoU program dengan pihak ketiga terkait penggunaan dana Bosda. “Saya minta para Kepsek untuk tidak menerima tawaran-tawaran kerjasama program oleh pihak ketiga tanpa ada arahan dari Disdik Provinsi Riau. Dana Bosda ini diperioritaskan untuk gaji guru honor, serta peningkatan mutu Pendidikan,” sebut Kamsol baru-baru ini. (Wyu)