PEKANBARU – Konferensi XXIII Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Riau akan segera digelar pada 13 Juli mendatang, dan Drs. H. Pahmijan Sabrah, MPd, menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai calon pemimpin organisasi guru tersebut.
Pahmijan, yang merupakan mantan Kepala Bidang SMA di Dinas Pendidikan Riau, merasa semakin mantap dengan dukungan yang terus mengalir kepadanya. Dia optimis bahwa di bawah kepemimpinannya, PGRI Riau periode 2024-2029 akan semakin maju dan berkembang.
“Insya Allah. Mudah-mudahan segala niat baik itu bisa terwujud,” ujar Pahmijan pada Sabtu (6/7/24).
Pahmijan memiliki visi untuk meneguhkan PGRI dalam transformasi menuju era society 5.0. Untuk mewujudkan visinya, ia mengusung tiga misi utama:
1. Pelayanan Tiga Pilar: Meningkatkan perlindungan guru, kesejahteraan, dan kompetensi guru.
2. Kerja sama Multi Pihak: Membangun kerjasama dengan pemerintah provinsi, kabupaten/kota, serta pihak swasta dalam transformasi manajemen mutu guru dan implementasi kurikulum merdeka, termasuk muatan lokal budaya Melayu.
3. Koordinasi dan Konsolidasi: Meningkatkan koordinasi dan konsolidasi organisasi baik secara internal maupun eksternal.
Program Kerja dan Dukungan Pemerintah
Pahmijan juga menekankan pentingnya berbagai kegiatan untuk menunjang organisasi, seperti pelatihan, bimbingan teknis, dan seminar guna meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru di era society 5.0. Ia juga berkomitmen untuk meningkatkan digitalisasi dalam organisasi PGRI dan menyelesaikan masalah terkait profesi guru, serta memberikan perlindungan hukum dan rasa aman bagi guru.
Selain itu, Pahmijan menekankan pentingnya peran PGRI Riau dalam mendukung program pemerintah, terutama dalam kebijakan rekrutmen guru Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pemeliharaan dan perawatan gedung PGRI juga menjadi perhatiannya, dengan harapan adanya keterlibatan pemerintah.
Rekam Jejak dan Pengalaman
Pahmijan memulai karirnya sebagai guru honorer selama empat tahun di MAN Tembilahan, sebelum diangkat menjadi PNS pada 1997 dan mengajar di SMP 6 di Seberang Tembilahan. Setelah menyelesaikan pendidikan Strata Dua (S2) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, ia bergabung dengan Dinas Pendidikan Indragiri Hilir dan kemudian Dinas Pendidikan Riau pada 2011. Pahmijan menjabat sebagai Kepala Bidang SMA hingga pensiun.
Selain sebagai pejabat di Pemprov Riau, Pahmijan juga aktif di PGRI, pernah menjabat sebagai Wakil Ketua dan Sekretaris Umum. Eko Wibowo, salah satu pengurus PGRI Riau, menyatakan bahwa kemampuan Pahmijan tidak diragukan lagi, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan guru selama masa pandemi COVID-19.
“Beliau ini pernah menjadi guru, bahkan sempat tercatat sebagai guru honor sebelum menjadi PNS. Tentu memahami betul apa yang dirasakan guru. Pada masa Covid dulu, berawal dari gagasannya kita menggalang dana untuk guru. Saat itu banyak orang tak berani berada di tengah kerumunan, tapi seorang Pahmijan meminta pengurus langsung mengantarkan bantuan ke rumah, khususnya guru honor. Ini tidak lain sebagai bentuk perhatian akan nasib guru,” ujar Ekowi.
Dengan pengalaman dan dedikasinya, diharapkan Pahmijan dapat membawa PGRI Riau menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.
“Selama beliau di PGRI dedikasi sangat luar biasa dan peduli terhadap dunia pendidikan Riau,” ujar Wakil Ketua PGRI Riau itu. (Rls)