Pekanbarukini.com (Pekanbaru)- Rokan Hilir (Rohil) memiliki beberapa lokasi wisata populer selain Kota Bagan Siapi-api. Satu diantaranya adalah Mepet Sawah atau akrab disebut juga MEWAH. Dulunya persawahan yang ‘nganggur’ kini telah disulap dengan lampu warna warni yang memukau.
Untuk ke sini dari Pekanbaru bisa lewat Tol Pekanbaru-Dumai, kemudian menuju Ujung Tanjung dan terus ke Desa Pematang Sikek, Kecamatan Rimba Melintang. Desanya searah dengan Bagan Siapi-api, jadi sebelum ke Bagan bisa mampir kesini.
Tidak seperti wisata lain, tidak perlu bawa duit banyak kalau ke Mepet Sawah. Karena cukup bayar parkir Rp5.000 untuk mobil dan sepeda motor Rp3.000. Lalu harga tiket masuk cuma Rp5.000 per orang.
Banyak pengunjung wisata Mepet Sawah sebab sudah viral di instagram dan media sosial lainnya. Daya tariknya memang gemerlap lampu warna warni yang bisa bikin selfie pengunjung makin cantik.
Tetapi pesona Mepet Sawah ada pagi atau sore hari juga tak kalah menarik. Konsep Mepet Sawah juga mirip seperti di pantai-pantai, dengan pasir ditambah pohon-pohon kelapa yang rindang. Kalau berfoto ada angel yang pas pasti dikira orang sedang di pantai, padahal itu di areal bekas sawah.
Tersedia juga permainan untuk anak-anak dan orang dewasa seperti mobil-mobilan, sepeda air, odong-odong, dan kolam pancing. Kalau ingin hiburan juga disediakan karaoke gratis.
Mepet Sawah Dulunya Lahan yang ‘Nganggur’
Mepet Sawah (MEWAH) ini dibuat seorang pemuda, Muhammad Maliki. Alasannya membuat Mepet Sawah untuk ‘menghidupkan’ lahan yang tak terpakai. Memang penghasilan sebagian masyarakat selain nelayan dan berkebun sawit juga sebagai petani. Tetapi jika lahan sudah selesai digarap maka akan lama tidak terpakai.
Maka itu dirinya mencetuskan ide untuk ‘menyulap’ lahan menganggur itu menjadi tempat wisata baru yaitu Mepet Sawah. Dan ternyata benar, MEWAH jadi populer hingga kini.
“Saya sangat cinta Rohil. Sehingga saya selalu berfikir bagaimana Rohil bisa dikenal masyarakat luar. Salah satunya adalah menjadikan objek wisata,” sebut Maliki pada pekanbarukini.com.
“Kebetulan di kecamatan kami itu lumbung padi, masih banyak areal persawahan. Jadi saya manfaatkan saja. Karena saat kita melihat Ubud (Bali), Yogyakarta, Sumatera Barat dan daerah lainnya, mereka juga sama kok dengan Rohil. Cuma kurang dalam pemanfaatan saja,” ucapnya.
Meski awalnya sempat diremehkan, ternyata Mepet Sawah berhasil menjadi salah satu destinasi favorit bukan hanya warga sekitar melainkan pelancong dari luar daerah. Maliki berharap apa yang sudah dibuatnya untuk Mepet Sawah dapat memotivasi desa-desa lain dengan mengangkat keunggulan atau potensi wisata, sesuai dengan lokasinya. (Rki)