Pekanbarukini.com – Organisasi masyarakat Hasta Mahardika Soehartonesia (HMSI) akan melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) I pada pertengahan Januari 2025, menandai hampir lima tahun perjalanan organisasi ini. HMSI didirikan untuk mewadahi aspirasi para pengagum Soeharto dan memperjuangkan gelar Pahlawan Nasional bagi mantan Presiden RI tersebut.
Eko Wibowo, S.Pd.I., M.Pd., Bendahara HMSI Provinsi Riau, menyampaikan dukungan penuh atas penyelenggaraan Munas ini. “Kami mendukung penuh Munas yang rencananya berlangsung Januari tahun depan. Khususnya dari keluarga transmigran di Riau, kami siap menyukseskan agenda besar ini,” ungkap Eko, yang akrab disapa Ekowi.
HMSI resmi terdaftar di Kesbangpol Provinsi Riau pada 28 Februari 2019. Organisasi ini konsisten memperjuangkan pengakuan atas kontribusi besar Soeharto bagi Indonesia, termasuk di bidang pembangunan, ketahanan pangan, dan pendidikan.
Menurut Ekowi, Presiden Prabowo Subianto sangat mendukung upaya mengapresiasi keberhasilan-keberhasilan yang telah dirintis oleh Soeharto semasa menjabat sebagai Presiden RI selama 32 tahun.
Warisan Penting Soeharto bagi Indonesia
Dalam pandangan HMSI, Soeharto telah meninggalkan warisan besar yang layak dihargai, antara lain:
1. Pembebasan Irian Barat
Pada 1962, Soeharto memimpin Operasi Trikora yang berhasil mengembalikan Irian Barat ke pangkuan Indonesia, memperkuat kesatuan nasional.
2. Swasembada Pangan dan Ekspor Beras
Melalui Trilogi Pembangunan—stabilitas nasional, pertumbuhan ekonomi tinggi, dan pemerataan pembangunan—Indonesia mencapai swasembada pangan dan menjadi pengekspor beras.
3. Peluncuran Satelit Palapa
Pada 8 Juli 1976, Soeharto meluncurkan Satelit Palapa, menjadikan Indonesia negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki satelit. Langkah ini memperkuat komunikasi nasional.
4. Meningkatkan Mutu Pendidikan
Soeharto memperkenalkan program wajib belajar dan membangun ribuan SD Inpres sejak 1973. Atas upaya ini, UNESCO memberikan penghargaan Avicenna pada 1993.
5. Program Keluarga Berencana (KB)
Kampanye “Dua Anak Cukup” berhasil menekan pertumbuhan penduduk. Tanpa program ini, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 340 juta pada 2010.
Munas sebagai Tonggak Penting
Munas I HMSI akan menjadi momentum strategis untuk memperkuat komitmen organisasi dalam memperjuangkan warisan dan kontribusi Soeharto. Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk keluarga transmigran dan tokoh masyarakat, HMSI optimis agenda ini akan menjadi landasan penting bagi perjuangan selanjutnya.
“Kami percaya, melalui HMSI, sejarah Pak Harto akan mendapat pengakuan yang lebih besar dari masyarakat,” tutup Ekowi. (rilis)