Pekanbarukini.com (PEKANBARU) – Pernah jadi kebanggaan masyarakat Riau, kini kondisi Stadion Utama Riau yang terletak di Kota Pekanbaru sangat memprihatinkan. Banyak fasilitas yang telah dibangun tidak dirawat hingga saat ini.
Awal mula pembangunan Stadion Utama Riau dimulai pada tahun 2019 dan selesai pada tahun 2012. Pembangun yang menelan anggaran Rp 1,18 triliun uang rakyat, Stadion Utama Riau berdiri diatas lahan seluas 66,4 hektare dengan luas bangunan mencapai 7,4 hektare dan 40 ribu kapasitas penonton.
Stadion Utama Riau yang terletak di Jalan Naga Sakti Panam, Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru ini juga berada di Kawasan Kampus Universitas Riau.
Sebagaimana diketahui, begitu selesai pembangunannya, Stadion Utama Riau langsung menjadi tuan rumah upacara pembukaan dan penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-18 pada tahun 2012.
Dan pada tahun 2019 hingga kini, dilaporkan bahwa kondisi stadion dalam keadaaan yang memprihatinkan, di mana terjadi kerusakan seluruh fasilitas pendukung dan vandalisme pada berbagai sudut stadion.
Pantauan dilokasi, begitu memasuki gerbang utama Stasdon Utama Riau di Jalan Nagasakti, dua sisi gerbang jalan yang mengitari kawasan stadion ditutup dengan menggunakan kayu. Hal ini agar warga tidak bebas masuk ke kawasan stadion.
Pengunjung langsung mendapati pedagang kaki lima yang berjejer di sepanjang Jalan Nagasakti. Karena memang masyarakat Pekanbaru masih bisa memanfaatkan Stadion Utama sebagai tempat olahraga, seperti bersepeda, joging dan lainnya.
Kemewahan dan kemegahan Stasion Utama Riau ikut sirna usai helat PON 2012 selesai. Mirisnya, suasana di luar stadion dipenuhi semak belukar. Jika malam hari, suasana di Stadion Utama Riau kerap menjadi tempat mesum dan esek-esek pasangan yang tidak bertanggung jawab.
Rahmad, salah seorang warga Pekanbaru sangat menyayangkan kondisi Stadion Utama Riau saat ini, yang dulunya pernah menjadi kebanggaan masyarakat Riau.
“Melihat kondisi Stadion saat ini sangat tentu sangat prihatin. Kita kihat banyak fasilitas yang sengaja dirusak tangan-tangan jahil. Belum lagi semak belukar dikawasan stadion sudah seperti hutan,” ungkapnya.
Ia berharap kepada Pemerintah Daerah, dalam hal ini Pemeirntah Provinsi Riau agar dapat menghidupkan kembali kawasan stadion Utama yang kini mati suri. Karena menurutnya Stadion Utama Riau merupakan salah satu aset yang sangat berharga.
“Kita tau pembangunannya menghabiskan anggaran yang fantastis, triliunan uang rakyat tidak pantas disia-siakan begitu saja. Berharap pemerintah segera memperbaiki kawasan Stadion Utama,” harapnya.***